Camat Jatiroto, Miran (baju putih) dan Kapolsek Iptu Darmin, memeriksa chainsaw (gergaji mesin) yang ikut disiapkan sebagai bagian dari kelengkapan peralatan penanganan bencana.(Foto: Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompincam) di Kabupaten Wonogiri, tampil memprakarsai gelar apel siaga bencana. Ini dilakukan dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan.

Di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Wonogiri, gelar apel siaga bencana dilaksanakan Rabu (2/10) di halaman depan pendapa kecamatan. Dipimpin Camat Miran SSos, MM bersama Kapolsek Iptu Darmin dan Danramil-16 Kapten (Inf) Handriya.

Ikut hadir Kepala Unit Teknis Pelaksana Dinas (UPTD) Puskesmas Jatiroto Dokter Agung Wiransyah bersama para Kepala Desa (Kades) dan Lurah, personel Polsek dan Koramil, Satuan Linmas, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Banser serta relawan siaga bencana. Tampil menjadi Komandan Apel, Kanit Samapta Polsek Jatiroto Aiptu Sugiyanto.

Kegiatan apel siaga bencana ini, dilaksanakan sesuai dengan Surat Sekda Kabupaten Wonogiri Nomor: 360/10770 Tanggal 18 Oktober 2022. Untuk menyikapi datangnya musim penghujan dan dalam rangka mengantisipasi bencana terkait dengan informasi cuaca ekstrem dari Badan Metereoligi Klimatologi Goefisika (BMKG).

Stakeholder

Di Kecamatan Jatisrono, gelar apel siaga bencana dipimpin Camat Drs Suradi MM bersama Danramil-14 Kapten (Inf) Hengky Cahyadi dan Kapolsek AKP Sukardi.

Di Kecamatan Nguntoronadi, apel siaga bencana dipimpin oleh Camat Endriyo Rahardjo SSos, MM bersama Danramil-04Kapten (Inf) Bud Utama dan Kapolsek AKP Rudi Sujatmiko.

Masing-masing menyertakan semua Kades dan Lurah, pimpinan Puskesmas, Organisasi Masyarakat (Ormas), relawan dan melibatkan stakeholder segenap unsur dari para pihak pemangku kepentingan.

Usai apel dilaksanakan pemeriksaan fasilitas kelengkapan perlengkapan yang ikut disiapkan dalam penanganan bencana. Di Wonogiri, bencana hujan yang perlu diwaspadai adalah banjir, tanah longsor, angin kencang dan tanah bergerak.

Bambang Pur