blank
Pengangkatan air bawah tanah dari luweng Paseban, Desa Sumberagung, Pracimantoro, Wonogiri menggunakan PLTS. Foto: HERY Priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Hadi Santoso, mendorong pemerintah provinsi Jawa Tengah agar dalam kegiatan maupun kebijakannya mendukung efisiensi energi dan memaksimalkan energi baru terbarukan contohnya seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)

Inovasi Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya terus dilakukan, salah satunya adalah untuk mengangkat air baku di dalam tanah.

Seperti yang diterapkan di luweng Paseban, Desa Sumberagung, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri dengan pompa air bertenaga surya (PATS).

Menurutnya, di Jawa Tengah banyak manfaat yang dihasilkan dari energi tenaga surya yang didapat melalui panel surya, seperti penerangan jalan umum (PJU), penghasil listrik untuk perumahan atau perkantoran dengan memasangnya di rooftop.

Di dunia pertanian digunakan untuk sumber listrik pompa yang mengangkat air sungai ke aliran irigasi.

”PLTS ini sangat besar manfaatnya, apalagi di tempat – tempat pelosok yang kadang listriknya masih butuh perhatian, Contohnya seperti yang sedang diuji coba dengan mengangkat air baku dari luweng Paseban, Pracimantoro, Wonogiri,” ujarnya, Kamis (27/10/2022).

Menurut Hadi, di wilayah topology karst seperti di Kecamatan Pracimantoro mengalami beberapa permasalahan air bersih. salah satunya karena sumber air di wilayah karst tersebut banyak yang ada di bawah tanah.

”Kalau di bawah tanah kan biasanya diangkat dengan pompa bertenaga diesel atau listrik. Ini kita coba dengan panel surya agar tidak terlalu membebani masyarakat,” kata dia.

Informasi yang dihimpun, sumber air di luweng Paseban telah dilakukan sejak 1987 menggunakan pompa dragon. Ditampung di bak penampung berukuran 3 x 3 meter di bagian atas luweng.

Kemudian, pada 2000 dilakukan pengangkatan air dari luweng dengan menggunakan listrik dengan daya terpasang 11 ribu watt.

Namun karena dirasa berat, akhirnya daya diturunkan menjadi 7 ribu watt saat itu.

Dengan adanya PLTS, otomatis bakal menghemat biaya listrik. Volume air yang diambil juga lebih banyak karena terdapat dua instalasi air (instalasi lama dan instalasi baru dengan PLTS).

Menurut Hadi, sudah dua pekan ini instalasi pengangkatan air baku dari luweng Paseban dengan panel surya rampung digarap.

“Air juga sudah bisa diangkat dengan listrik yang bersumber dari panel surya yang terpasang di sana,” katanya.

Hery Priyono