JEPARA (SUARABAR.ID) – Pencarian Mbah Ngarji yang dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak Selasa (18/10-2022) malam oleh Tim SAR Gabungan dihentikan Selasa (25/10-2022). Penghentian ini sesuai dengan Standar Operation Prosedur (SOP) pencarian orang hilang adalah selama 7 hari. Namun jika ditemukan jejak atau petunjuk lain, pencarian akan dilakukan kembali.
Hal tersebut disampaikan Kalak BPBD Kabupaten Jepara, Drs Arwin Noor Isdiyanto yang dihubungi SUARABARU.ID Selasa (25/10-2022) malam. “Selama 7 hari tim SAR Gabungan yang terdiri dari Destana Damarwuan,KRJ, PMI, PP Rescue, BPBD, Basarnas, Koramil, Perhutani, Polsek Keling, Ubalola, Pramuka Peduli dan Lindu Aji serta warga telah melakukan pencarian. Namun belum membuahkan hasil,” ujar Arwin didampingi Muh Ali Wibowo, Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jepara
Mbah Ngarji (63), penduduk Dukuh Medono RT 07 RW 04 Desa Damarwulan Kec. Keling Kab. Jepara yang hilang sejak Selasa (18/10-2022) malam, jejaknya masih saja misterius. Tim SAR Gabungan bersama warga yang setiap hari mencari belum juga membuahkan hasil hingga ditarik Selasa kemarin.
Mbah Ngarji setiap hari menjaga kebun kopi miliknya di blok Jombang, Desa Damarwuan dan juga merawat tanaman. Biasanya ia pulang kerumah pada siang atau sore hari. Namun pada hari Selasa (18/10-2022) malam ia belum pulang hingga saat ini.
Ketua Destana Damarwulan Eko Santoso ST yang dihubungi SUARABARU.ID Senin (24/10-2022) sore membenarkan telah ditariknya Tim SAR Gabungan karena memang berdasarkan SOP pencarian orang hilang waktunya adalah 7 hari. “Namun dari tim Destana Damarwulan akan terus berusaha mencari keberadaan Mbah Ngarji,” ujarnya
Hadepe