KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Guna memperkuat implementasi kurikulum merdeka (IKM) dan profil pelajar pancasila, peserta didik SMPN 03 Kota Pekalongan dilatih memproduksi minuman dari buah mangrove.
Bahan baku dari buah mangrove dipilih karena tumbuhan tersebut banyak tumbuh di kawasan Kecamatan Pekalongan Utara. Hal ini disampaikan kepala sekolah SMPN 03 Kota Pekalongan, Runtut Wijiasih dalam gelar project gelar karya dalam kegiatan roadshow literasi dalam rangka bulan bahasa dan sastra, Senin (24/10/2022).
“Tidak hanya membuat produk, kita lebih tekankan pada pengembangan karakter mandiri, anak kreatif dan bernalar kritis, harapannya itu bisa dikembangkan selain serta bisa menjadi bekal hidup di masa depan,” tuturnya.
Disampaikan Runtut, pihaknya akan terus berupaya untuk mengembangkan jiwa dan ilmu kewirausahaan dengan tidak hanya memproduksi tetapi juga diajarkan bagaimana cara memasarkan dengan memanfaatkan media online.
Lebih lanjut, terkait pengembangan produk, SMPN 03 Pekalongan akan membuat inovasi baru yakni jenang dan selai dengan tetap menggunakan buah mangrove sebagai bahan bakunya.
Sementara itu, Bunda Literasi Kota Pekalongan, Inggit Soraya yang hadir pada kegiatan gelar project tersebut mengapresiasi sirup buah mangrove yang berhasil dibuat oleh peserta didik di SMPN 03 Pekalongan yang dinilai mampu memperluas pemasaran dari produk tersebut yang menurutnya belum banyak diketahui oleh masyarakat setempat.
“Sirup mangrove ini sudah pernah ada di UP2K PKK kecamatan Utara dan ini siswa disini juga dilatih membuat sirup mangrove artinya lebih memperluas pasar sirup mangrove, tidak hanya dihasilkan ibu-ibu saja tetapi juga generasi muda, semoga ini dapat dijadikan bekal bagi mereka, dari buah yang jarang dimanfaatkan kemudian diubah menjadi produk yang dapat menghasilkan,” pungkasnya.
Buah mangrove dibuat menjadi 3 macam jenis yaitu minuman siap saji yang dibandrol dengan harga Rp 3 ribu, minuman serbuk buah mangrove seharga Rp 10 ribu dan sirup buah mangrove dengan harga Rp 25 ribu.
Nur Muktiadi