blank
Kemegahan Fly Over Ganefo Mranggen. Foto: hms

GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merespons cepat perbaikan jalan rusak dan membangun sembilan fly over megah, selama dua periode kepemimpinannya di provinsi ini. Hal itu dipaparkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, AR Hanung Triyono.

Hanung menjelaskan, respons cepat pebaikan jalan dihadirkan Ganjar, melalui aplikasi ‘Jalan Cantik’. Melalui aplikasi ini, kata Hanung, masyarakat leluasa melaporkan kondisi jalan rusak ke Ganjar, yang kemudian akan direspons cepat.

”Sebagai bentuk upaya Ganjar guna mempercepat perbaikan jalan rusak di wilayahnya, pemanfaatan aplikasi ‘Jalan Cantik’ sebagai kanal aduan, terus diberdayakan. Sejak diluncurkan pada 28 Juni 2019, hingga saat ini sudah 10 ribu aduan masyarakat yang sudah masuk ke aplikasi ini,” ujar Hanung, dalam keterangannya di Semarang, Rabu (19/10/2022).

BACA JUGA: KPU Jepara Verifikasi Faktual 2.326 Anggota Parpol, Ada yang Telah Meninggal

Ditambahkan dia, aplikasi ‘Jalan Cantik’ ini tak berbayar, mudah diakses, memberikan informasi lokasi kerusakan jalan yang akurat, dan respons 3-8 jam setelah laporan diterima. Terlebih, ada kategori laporan Jalan Rusak, Jembatan Rusak, Saluran Drainase, Gorong-gorong, Bahu Jalan, Pohon Tumbang, Bencana, dan Genangan Air.

”Dari total jumlah aduan hingga 11 Oktober 2022, sebanyak 3.782 laporan telah selesai dikerjakan, dan 104 sedang proses pengerjaan. Ada juga 138 laporan ditolak, dan sisanya sedang dalam proses verifikasi,” ungkapnya.

Saat ini, aplikasi ‘Jalan Cantik’ tergabung dalam dashboard aplikasi ‘Klik Binmarcipka’, bersama 13 layanan pengaduan lainnya. Di dalamnya memuat isu kebinamargaan dan keciptakaryaan, seperti jalan, gedung, serta jembatan.

BACA JUGA: Menelusuri Makam Kapten Tack di Benteng Jepara dan Kisah Kerusuhan di Kartosuro

Selain aplikasi ‘Jalan Cantik’, Hanung menyebut, Ganjar juga memberikan ruang pengaduan lain, seperti Laporgub dan media sosial. Dia juga menyebutkan, masyarakat bisa mengadukan berbagai hal lewat platform-platform itu 24 jam, termasuk persoalan jalan rusak.

”Selain lewat aplikasi ‘Jalan Cantik’, pelaporan masyarakat tentang jalan juga tersampaikan lewat Instagram, Facebook, Twitter, juga Laporgub. Dalam waktu kurang dari 24 jam, kami langsung merespons aduan itu. Respons kami dengan turun ke lapangan,” terang dia.

Menurut Hanung, setiap kanal pelaporan itu punya tenaga administrasi masing-masing, yang siap menjawab dan menghubungkan dengan pihak terkait, untuk ditindaklanjuti. Setiap laporan wajib disertai identitas pelapor, alamat lengkap, serta foto titik kerusakan,” pintanya.

BACA JUGA: Dijadwalkan Akhir November Kompetisi Liga 1 Kembali Digelar

blank
Aplikasi Jalan Cantik. Foto: dpubmck Jateng

Disampaikan juga, total panjang jalan provinsi Jateng mencapai 2.404,741 kilometer, dengan rusak hanya 10 persen, atau sekitar 140 km. Hanung meyakini, setelah dilakukan perbaikan, pada akhir tahun ini jalanan di Jateng akan dalam kandisi baik, mendekati 94 persen.

Selain menangani jalan rusak, Ganjar juga punya portofolio nyata, dengan membangun sembilan fly over (FO) megah. Hanung menjelaskan, terbaru adalah FO Ganefo Mranggen, yang belum lama diresmikan dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.

”FO Ganefo Mranggen-Demak mulai beroperasi Oktober 2022, dan dibiayai APBD Provinsi Jateng, dengan sistem multiyears pada 2020, 2021, dan 2022. Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 109,03 miliar,” papar Hanung.

BACA JUGA: Rapat Koordinasi Tim Pora Wonosobo, Ini yang Dibahas

Pembangunan jembatan layang itu juga diprioritaskan untuk memecah kemacetan, yang terjadi di ruas Mranggen selama bertahun-tahun. FO Ganefo merupakan perwujudan dari permintaan masyarakat.

”Dengan dibangunnya fly over sepanjang 780 meter ini, diharapkan akan dapat mengurangi kemacetan yang ada di Mranggen. Di samping itu kini menjadi salah satu jalur alternatif dari Kabupaten Demak ke Kota Semarang,” tutur Ganjar, saat meresmikan FO Ganefo.

Adapun FO lain yang dibangun Ganjar meliputi, FO Palur yang didirikan di jalur utama Solo-Sragen, FO Dermoleng di Brebes, FO Klonengan, FO Kesambi (Kabupaten Tegal), FO Kretek (Kabupaten Brebes), Underpass Jatingaleh Kota Semarang, FO Purwosari Surakarta dan Rencana Underpass dan Penataan Simpang Joglo Surakarta-Jalan Sumpah Pemuda Surakarta.

Tim SB