blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Tingginya curah hujan yang berlangung beberapa hari belakangan ini, harus diwaspadai bersama. Perlunya kesiapan sarana dan prasarana publik, serta strategi penanggulangan bencana yang baik, perlu dilakukan guna mencegah terjadinya korban jiwa.

”Kewaspadaan kita semua harus ditingkatkan, untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, yang berpotensi mengganggu aktivitas keseharian masyarakat, bahkan adanya korban jiwa,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/10/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, awal musim hujan di Indonesia, akan terjadi pada September hingga November 2022, dengan puncak musim penghujan diperkirakan pada Desember 2022 dan Januari 2023.

BACA JUGA: Anggaran Belanja Pemprov Jateng 53,17 Persen untuk Pembelian Produk lokal

Curah hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang, tercatat pada 2 Oktober hingga 8 Oktober 2022.

Dampaknya, sejumlah ruas jalan di Jabodetabek tergenang air, dan mengganggu aktivitas publik. Selain itu, satu sekolah di Jakarta terendam banjir dan merobohkan tembok sekolah, yang menimbulkan korban jiwa.

Potensi peningkatan curah hujan, menurut Lestari, harus diantisipasi dengan kesiapan sarana dan prasarana publik di setiap daerah, agar mampu menghadapi peningkatan curah hujan yang signifikan.

BACA JUGA: Duta Bahasa Jawa Tengah Sosialisasikan Krida Kebahasaan ke SILN di Malaysia dan Filipina

Kewaspadaan dalam menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, juga bisa dilakukan dengan upaya meningkatkan pemahaman masyarakat, terkait bagaimana seharusnya menyikapi bencana akibat cuaca ekstrem itu.

”Kesigapan dalam pencegahan dan pengetahuan yang cukup dari masyarakat dalam menghadapi bencana, diharapkan mampu menekan terjadinya korban jiwa dalam setiap bencana yang terjadi,” terang Rerie.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu berharap, para pemangku kepentingan dan masyarakat di setiap daerah, bahu membahu dalam menghadapi ancaman dampak cuaca ekstrem.

Rerie menghimbau kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat, untuk menghidupkan kembali gerakan gotong-royong, dalam upaya merawat sarana dan prasarana di daerah masing-masing, agar berfungsi maksimal dalam menghadapi potensi peningkatan curah hujan yang terjadi.

Riyan