KUDUS (SUARABARU.ID) – Membentuk generasi muda berkarakter perlu disiapkan dalam menghadapi kompetisi dunia kerja. Sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mengedepankan pendidikan vokasi selalu memprioritaskan pembentukan karakter peserta didik. Seperti halnya SMK Wisudha Karya Kudus yang menggelar Workshop Penguatan Karakter Berbasis Mindset bersama Bunda Genre Kudus, Mawar Hartopo.
Sebanyak 130 siswa mendapat materi tentang pembentukan karakter, pencegahan perundungan, dan generasi berencana di Aula SMK Wisudha Karya Kudus, Rabu (5/10).
Mawar Hartopo sebagai narasumber menyampaikan bahwa dunia kerja tidak hanya membutuhkan keterampilan, namun harus dibarengi dengan budi pekerti yang baik. Dari situlah pendidikan karakter mulai ditanamkan di sekolah, sejak usia dini hingga remaja. Dirinya memperjelas, bahwa pendidikan karakter bukan hanya untuk dipelajari tetapi juga diterapkan pada perilaku sehari-hari.
“Anak muda harus berkarakter untuk menjadi generasi yang mampu bersaing. Apalagi siswa SMK yang memang disiapkan untuk dunia kerja, selain terampil juga harus berakhlak mulia dan religius,” tuturnya.
Dirinya juga menyinggung soal pencegahan perundungan atau bullying yang bisa terjadi dimana saja dan kepada siapa saja, termasuk di lingkungan sekolah. Dari sinilah peran guru sangat diperlukan, terlebih dalam menangani bullying di sekolah.
Untuk itulah melalui workshop seperti ini, dia berharap sosialisasi tentang bullying serta dampaknya bisa menumbuhkan rasa pertemanan dan siswa-siswa untuk saling menyayangi satu sama lain tanpa adanya permusuhan.
“Perlu adanya upaya pencegahan perundungan dan tindak kekerasan di sekolah. Tujuannya adalah menerapkan disiplin positif sebagai salah satu cara untuk mengajarkan peserta didik agar bertanggung jawab atas tindakannya, menghormati diri sendiri dan orang lain,” pesannya.
Sebagai Bunda Generasi Berencana (Genre), Mawar Hartopo juga mengajak para remaja untuk menyiapkan masa depan dengan matang. Membangun masa depan yang cemerlang bisa diawali dengan menghindari perilaku negatif. Remaja perlu menghindari dan mengetahui bahaya penggunaan narkoba dan seks bebas yang bisa mempunyai dampak dalam jangka panjang.
“Membentuk generasi muda semakin terencana, makanya jangan ada penggunaan napza atau obat-obatan terlarang, jangan seks bebas dan pernikahan dini. Ini demi masa depan semuanya,” tuturnya.
Kepala SMK Wisudha Karya, Fakhrudin, mengatakan bahwa workshop bertujuan untuk menguatkan karakter peserta didik untuk menghadapi dunia kerja. SMK menjadi lembaga pendidikan yang dituntut untuk mencetak generasi siap kerja di tengah pesatnya perkembangan kebutuhan sumber daya manusia. Maka dari itu generasi yang berkarakter dan cerdas menjadi syarat mutlak dalam membangun masa depan yang cerah.
“Penguatan karakter kepada 130 peserta mewakili dari 1766 peserta didik yang ada di tempat kami. Kami memberikan yang terbaik dari sisi layanan pendidikan, karena SMK banyak diharapkan kualifikasi kompetensi tenaga kerja di Indonesia,” ujarnya.
Salah satu siswa, Firmansyah dari jurusan Teknik Elektronika memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali pengetahuan dalam pengembangan karakter. Dengan bertanya secara langsung ke narasumber, ia mengaku mendapat motivasi tambahan untuk mengenyam pendidikan dengan sungguh-sungguh.
“Motivasi dari Bunda Genre untuk menjaga nama baik almamater dengan berprestasi dan juga berakhlak baik,” katanya.
Ali Bustomi