blank
Ganjar saat meresmikan secara simbolis, empat fly over dan satu underpass di wilayah kerjanya. Foto: humas

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, ternyata memedulikan infrastuktur jalan, yang melintasi seluruh wilayahnya. Terbaru, terealisasinya bangunan jalan layang atau Fly Over (FO) Ganefo, Mranggen, di Kabupaten Demak.

Rencananya, FO Ganefo akan beroperasi pada Oktober 2022. Ganjar dalam unggahan video di akun Instagramnya @ganjar_pranowo, menuliskan rasa syukurnya atas tuntasnya pengerjaan FO Ganefo.

‘Alhamdulillah, setelah proses yang luar biasa, Fly Over Ganefo di Mranggen Kabupaten Demak, tuntas kita kerjakan. Ini untuk panjenengan semua, agar memperlancar arus lalu lintas di perlintasan kereta. Uji coba kita buka mulai hari ini. Semoga memberi manfaat semakin banyak,” tulis Ganjar dalam unggahannya.

BACA JUGA: Bawaslu Ajak Partisipasi Aktif Kelompok Masyarakat untuk Jadi Pemantau Pemilu 2024

Pada masa kepemimpinannya, total sudah ada sembilan fly over dan underpass yang dibangun. Terdapat satu yang masih dalam tahap pembangunan, yakni underpass dan Penataan Simpang Joglo Surakarta-Jalan Sumpah Pemuda Surakarta, yang dibangun tahun ini.

Berikut sembilan sembilan fly over dan underpass yang sudah diinisiasi Ganjar:

1. Fly Over Ganefo Mranggen-Demak
Pemerintah Provinsi Jateng melakukan pembangunan FO Ganefo, yang kini pengerjaanya sudah mencapai 100 persen. Mulai 28-30 September 2022, ruas itu diuji coba, dan akan beroperasional penuh pada awal Oktober 2022.

BACA JUGA: Tiga Bulan Kinerja Pj. Bupati Jepara Diapresiasi Kemendagri, Ini Catatannya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPU BMCK) Jateng, Hanung Triyono menjelaskan, pada Oktober nanti, FO baru bisa dinikmati semua kendaraan.

”Kita uji coba layak fungsi dalam tiga hari. Bila tidak ada kendala, lampu menyala, dan marka berfungsi, maka akan dipermanenkan. Oktober nanti bisa dinikmati semua kendaraan,” kata Hanung, di sela-sela uji coba, Rabu (28/9/2022).

Dia menerangkan, proses pengerjaan FO Ganefo dimulai pada 8 Oktober 2020, dan rampung pada 22 September 2022. Selama uji coba, jembatan hanya boleh dilewati kendaraan kecil, dengan tinggi maksimal 2,1 meter. Sedangkan kendaraan besar seperti truk dan bus, masih memakai jalan eksisting di bawah jembatan.

blank
Fly Over Ganefo di Mranggen, Kabupaten Demak, kini sudah bisa difungsikan. Foto: humas

BACA JUGA: Bupati Kebumen Rotasi 8 Pejabat Tinggi Pratama, 4 Pos Masih Kosong

FO Ganefo dibiayai APBD Provinsi Jateng, dengan sistem multi years di tahun 2020, 2021 dan 2022. Anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 109,03 miliar.

2. Fly Over Palur yang didirikan di jalur utama Solo-Sragen
Fly over ini diresmikan Ganjar pada tahun 2016. FO Palur merupakan jalan layang di kawasan Solo Raya, dengan total panjang jembatan 624 meter (147 meter jalan pendekat arah Surakarta, 330 meter bentang utama struktur FO, dan 147 meter jalan pendekat arah Karanganyar).

BACA JUGA: Hendi Kembang Biakan Nyamuk Wolbachia di Semarang, Apa Itu…

Pembangunan FO ini menelan biaya sebesar Rp 91.429.976.000. Pada 2012, pelaksanaan pembangunan bawah pekerjaan pondasi bore pile, menghabiskan dana Rp 8.799.999.000. Lalu dilanjutkan pekerjaan bangunan atas, multi years di tahun 2013-2015, dengan anggaran sebesar Rp 82.629.977.000.

3. Fly Over Dermoleng di Brebes
Ganjar meresmikan proyek infrastruktur FO Dermoleng pada Rabu 25 Oktober 2017. Paket pembangunan FO Dermoleng, untuk penyedia konstruksi PT Adhi-CDI KSO, masa pelaksanaan 180 hari, dengan nilai kontrak Rp 64.299.093.100.

BACA JUGA: Pemkot Semarang Gencarkan Sosialisasi Aturan Cukai

4. Fly Over Klonengan, Kabupaten Tegal
Paket pembangunan FO Klonengan diketahui untuk penyedia konstruksi PT Hutama-Maratama KSO, masa pelaksanaan 180 hari, sejak 29 Desember 2016. Dengan nilai kontrak Rp 112.417.000.000. FO ini juga diresmikan pada 2017.

5. Fly Over Kesambi, Kabupaten Tegal
Ganjar juga meresmikan FO Kesambi pada Rabu 25 Oktober 2017. Paket pembangunan FO Kesambi, dengan penyedia konstruksi PT Abipraya-Eskapindo KSO, masa pelaksanaan 180 hari sejak 23 Desember 2016, dengan nilai kontrak Rp 58.716.900.000.

BACA JUGA: Cabor Anggar Kota Semarang Berpeluang Raih Emas di Nomor Perorangan

 

6. Fly Over Kretek, Kabupaten Brebes
Paket Pembangunan Fly Over Kretek diketahui penyedia konstruksi PT Adhi-CDI KSO. Dengan masa pelaksanaan 180 hari, sejak 23 Desember 2016, dengan nilai kontrak Rp 82.987.679.500. Diresmikan Ganjar pada 2017.

7. Underpass Jatingaleh Kota Semarang
Pelebaran Jalan Teuku Umar-Jalan Setiabudhi (Pembangunan Underpass Jatingaleh), dilakukan sepanjang 1,300 kilometer. Pembangunan dilakukan melalui dana yang bersumber dari APBN TA 2015-2017, sebesar Rp 62.910.922.000. Diresmikan awal tahun 2018.

BACA JUGA: Pelayanan KB HUT TNI Dongkrak Capaian Kesertaan KB di Magelang

Ganjar mengatakan, latar belakang dibangunnya underpass ini adalah, adanya kemacetan arus lalu lintas yang jadi tradisi tiap tahun, ketika arus mudik dan balik Lebaran. Adanya pembangunan ini, diharapkan bisa mengatasi kemacetan yang sering terjadi di wilayah itu.

8. Fly Over Purwosari Surakarta
FO ini beroperasi usai dilakukan peresmian oleh Ganjar Pranowo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Moeljono, dan Wali Kota Surakarta ketika itu, FX Hadi Rudyatmo, pada Sabtu 13 Febaruari 2021.

 

BACA JUGA: Wonosobo Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Pra Porprov Dayung Jateng

”Fly Overnya bagus. Mudah-mudahan tidak macet lagi. Silakan dipakai. Menarik, itu di tengah-tengah fly over ada menara masjid persis di tengahnya. Cuantik. Selamat ya,” puji Ganjar.

9. Rencana Underpass dan Penataan Simpang Joglo Surakarta-Jalan Sumpah Pemuda Surakarta

Data teknis DED tahun 2022, untuk panjang penanganan 410 meter, panjang jembatan 90,9 meter (underpass tertutup), jumlah lajur empat, jenis struktur dinding diafragma, dan penutup balok beton bertulang, dan jenis pondasi dinding diafragma dan bore pile.

”Penataan Simpang Joglo Surakarta ini, sebagai upaya mengurangi atau menghilangkan pertemuan sebidang, dari persimpangan tujuh ruas jalan dan jalur kereta api. Sehinggga arus barang yang melintas di Utara-Timur Kota Surakarta, tidak lagi menyebabkan kesemrawutan lalu lintas Kota Solo bagian Utara,” terang Hanung, Kamis (29/9/2022).

Riyan