blank
Menanam mangrove, tak sekadar penghijauan, tetapi dampaknya selain pada lingkungan adalah peningkatan ekonomi amsyarakat. Foto: Dok MAsruri

Saya sempat mengabadikan aktivitas penanaman mangrove yang dilakukan teman-teman dari komunitas sosial di pantai Dukuhseti, Pati, sekitar delapan tahun lalu.

Kenapa harus mangrove?  Karena pemanasan global mengakibatkan pencairan es yang ada di kutub utara dan selatan bumi sehingga ketinggian permukaan air laut semakin bertambah. Dan itu menimbulkan abrasi dan rob di pantai. Dan setiap kerusakan dan di langit kita akan merasakan juga dampaknya.

Fungsi dan manfaat mangrove berdasarkan penelitian, mangrove berperan penting bagi kehidupan di pesisir. Dilihat dari sisi ekologi, ekonomi, biologi dan secara sosial, semua itu dapat kita rasakan.

Dan menanam  mangrove bermanfaat untuk pelindung dari bencana alam karena hutang mangrove menjadi benteng terhadap abrasi air laut, melindungi ancaman hembusan angin yang bermuatan garam melalui filtrasi. Jenis apicinia dengan akar napasnya  sangat baik menangkap sadimentasi.

Hutan mangrove juga bermanfaat untuk sumber ekonomi atau makanan, yaitu jenis apicinia banyak dikonsumsi warga  karena buahnya bisa dijadikan urapan dan daun mudanya bisa dijadikan kripik daun.

Sedangkan jenis blue goera buahnya bisa dijadikan tepung sebagai bahan pembuatan makanan dan minuman. Keberadaan hutan mangrove terbentuk produk makanan.

Hutan mangrove juga menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) bagi kehidupan ummat manusia. Maka, tanpa disadari, keberadaan hutan mangrove ini adalah penyumbang oksigen yang besar bagi dunia.

Mangrove juga menjadi rumah besar bagi satwa liar dan langka, misalnya bangau ( Jawa : Blekok). Lebih dari 100 burung hidup di hutan mangrove, juga sekaligus menjadi persinggahan jenis burung migran.  Hutan mangrove juga menjadi objek wisata.

Menanam pohon itu ada sisi sosial dan sekaligus religinya. Bahkan agama memerintahkan kita menanam pohon. Islam mengajarkan kita cinta dan peduli terhadap alam ini dan itu dianjuran Nabi SAW dengan menanam pohon sebanyak-banyaknya hingga hari kiamat.

Diriwayatkan Jabir bin Abdullah RA, Nabi bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim).

Dari Anas bin Malik, Nabi SAW bersabda :  “Tidaklah seorang muslim menanam pohon, kemudian pohon itu dimakan oleh burung, manusia atau binatang, melainkan itu menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari)

Dari dua hadis itu dapat kita pahami bahwa Nabi SAW menganjurkan kita tetap menanam pohon agar dapat memberikan manfaat dunia maupun akhirat.