blank
Ketua DPD PKS Kudus saat berfoto bersama dengan perwakilan pengemudi Ojol dari berbagai komunitas. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Belasan orang perwakilan pengemudi Ojek Online (Ojol) dari beberapa komunitas, Sabtu (10/9) mendatangi kantor DPD PKS Kudus untuk bertemu dengan Ketua DPD PKS Kudus, Sayid Yunanta.

Kedatangan para pengemudi Ojol tersebut untuk menyampaikan keluhan atas dampak kenaikan harga BBM yang dinilai sangat memberatkan bagi para pengemudi Ojol.

Ahmadi, salah seorang pengemudi Ojol mengatakan, pihaknya mendatangi PKS karena saat ini hanya PKS yang secara tegas menyatakan penolakan atas kenaikan harga BBM.

“Kenaikan harga BBM tentu sangat memberatkan kami selaku pengemudi Ojol,”ujarnya.

Dikatakan, kenaikan harga BBM juga mengakibatkan harga-harga kebutuhan pokok lainnya ikut naik. Sehinga meski ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif Ojol, namun dampak akibat mahalnya harga barang kebutuhan tetap dirasakan.

“Kenaikan tarif tidak serta merta membuat penghasilan pengemudi Ojol naik. Padahal, kami harus menanggung beban mahalnya biaya kebutuhan pokok,”paparnya.

Oleh karena itu, pengemudi Ojol berharap PKS terus berjuang untuk menyuarakan aspirasi menolak kenaikan harga BBM.

“Kami tetap berharap aspirasi penolakan kenaikan harga BBM terus diperjuangkan,”katanya.

Dalam kesempatan tersebut, para pengemudi Ojol juga mengeluhkan selama ini mereka juga belum tersentuh program BLT ataupun bansos lain sebagai bentuk program bantalan sosial kenaikan harga BBM.

“Selama ini kami belum pernah dapat BLT atau bantuan apapun sebagai kompensasi atas naiknya harga BBM,”paparnya.

Selain itu, pengemudi Ojol juga minta agar PKS ikut memperjuangkan regulasi yang bisa menjadi payung hukum keberadaan profesi Ojol. Sebab saat ini para pengemudi Ojol tidak memiliki kejelasan status apakah sebagai pekerja atau mitra.

BACA JUGA: Fraksi PKS DPRD Kudus Tegaskan Kenaikan BBM Bukan Keputusan Tepat

Seperti halnya kepesertaan BPJS, para pengemudi Ojol saat ini ikut BPJS secara mandiri tanpa dicover oleh operator sebagimana layaknya pekerja di perusahaan.

“Selama ini pengemudi Ojol hanya bisa pasrah atas kebijakan operator, tanpa bisa menuntut hak semestinya. Hal ini yang semestinya harus menjadi perhatian pemerintah agar saat kami bekerja bisa memiliki payung hukum yang jelas,”tandasnya.

blank
Para pengemudi Ojol berharap PKS berkomitmen memperjuangkan aspirasi mereka untuk menolak kenaikan harga BBM. Foto:Ali Bustomii

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPD PKS Kudus, Sayid Yunanta menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan aspirasi masyarakat terutama pengemudi Ojol yang menolak kenaikan harga BBM.

“PKS kini menjadi satu-satunya partai yang secara tegas menolak kenaikan harga BBM. Dan komitmen ini akan terus kami lakukan,”kata Sayid.

Anggota DPRD Kudus tersebut juga berjanji akan memperjuangkan nasib dan kesejahteraan para pengemudi Ojol di Kudus.

Pihaknya akan berupaya agar pengemudi Ojol juga bisa mengakses berbagai bantuan sosial seperti BLT dana cukai, kepesertaan JKN gratis maupun program lainnya.

“Untuk regulasi dan payung hukum Ojol, kami akan sampaikan ke pimpinan pusat agar bisa diperjuangkan di tingkat DPR RI.

Ali Bustomi

BACA JUGA: PKS Kudus Gelar Aksi Flashmob Tolak Kenaikan Harga BBM