blank
Sejumlah baliho penolakan kenaikan harga BBM dari PKS Kudus. Foto:Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kabupaten Kudus merasa prihatin dan secara tegas menolak serta menuntut Pemerintah untuk menarik kembali kebijakan tersebut.

Kenaikan harga BBM subsidi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah baru-baru ini sangat meresahkan masyarakat, terkhusus masyarakat ekonomi kecil yang saat ini masih mendominasi perekonomian nasional.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Kabupaten Kudus Rony Agus Santosa, SH mengatakan, rakyat belum pulih betul dari dampak Covid 19, sekarang malah di tambah lagi dengan naiknya harga BBM subsidi yang pada akhirnya akan membuat bahan-bahan pokok dan naik dan inflasi melonjak.

Pemerintah seharusnya berfikir keras untuk menghemat anggaran dengan meninjau ulang program-program yang tidak urgent bahkan cenderung program di paksakan seperti IKN. Selain itu bisa juga dengan memangkas program-program pemerintah yang seharusnya bisa di tunda. Jangan membebani rakyat lebih berat lagi.

Dan itu tidak bisa hanya diselesaikan dengan penambahan bantuan sosial seperti yang telah diterbitkan oleh Kementerian Keuangan berupa Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no 134/PMK.07/2022 tentang Belanja Wajib dalam rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022, yg dibebankan kepada pemerintah daerah.

blank
Ketua Fraksi PKS DPRD Kudus Rony Agus Santosa. Foto:dok

Dengan adanya PMK tersebut, Rony juga menegaskan, tentunya pemerintah daerah harus bekerja keras melakukan perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat terkait penyaluran belanja wajib perlindungan sosial nanti.

Tentunya juga dengan waktu yang sangat terbatas periode Oktober sampai dengan Desember seperti ini, Pemerintah Daerah pastinya kaget karena masih harus berfikir bagaimana metode penyaluran yang tepat sasaran dan merata.

“Jangan ada timbul masalah baru lagi, sebelum ini banyak keluhan dari masyarakat bahwa penyaluran BLT banyak salah sasaran. Jika terulang, bisa jadi PMK 134 ini malah menimbulkan konflik sosial alih-alih menyelesaikan inflasi akibat kenaikan BBM,” Tukasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPD PKS Kabupaten Kudus, Sayid Yunanta, S.Si. Pemerintah sangat tidak solutif dalam menghadapi krisis ini. Menaikkan harga BBM demi menciptakan keadilan yang lebih baik tidaklah tepat dan seakan kebijakan yang emosional.

“Dengan hantaman bertubi-tubi dari pandemi Covid 19 selama dua tahun lalu, harusnya masyarakat diperlakukan dengan lebih manusiawi. Ini malah semakin di pukul oleh Pemerintah dengan menaikkan harga BBM. Masyarakat masih butuh uluran tangan untuk bisa berdiri tegak. Kami harap Pemerintah bisa berfikir tenang, cabut kebijakan menaikkan harga BBM subsidi dan kembalikan subsidi BBM seperti semula,” ujarnya.

Ali Bustomi