blank
Sunarti tengah sibuk melayani pembeli es dawet ayu di sekitar Alun-alun Sukorejo, Kendal. Foto: Ning Suparningsih

KENDAL (SUARABARU.ID) – Kamu pernah jalan-jalan di Alun-alun Sukorejo, Kabupaten Kendal? Jika kamu jalan-jalan di sana, kamu akan menjumpai deretan pedagang kaki lima, yang diantaranya ada penjual es dawet ayu.

Meski terlihat sederhana, pedagang kaki lima ini laris diserbu pembeli. Dan apa kamu tahu, berapa omzet yang didapat dari penjualannya?

Ternyata, meski hanya berjualan es dawet, pendapatnnya tak bisa disepelekan. Pedagang kaki lima yang ramai diserbu para pembeli ini bisa menghasilkan omzet hingga jutaan rupiah perharinya.

Sunarti, pedagang es dawet ayu yang berlokasi di sekitar Alun-alun Sukorejo Kabupaten Kendal ini setiap harinya ramai dikunjungi para pelanggannya.

Es dawet ayu milik Sunarti dikenal karena pelayanannya sangat ramah terhadap pelanggannya. Namun yang pasti, rasa es dawet ayu yang dijualnya sangat enak dan segar, memiliki ciri khas tersendiri dibanding dengan pedagang es dawet lainnya.

Untuk komposisi es dawet ayu ini, Sunarti mengaku tidak menggunakan bahan pengawet sedikitpun. Isi dari dawet ayu ini antara lain cendol, santan gula jawa, dan es batu yang menghasilkan rasa gurih, manis dan segar.

Untuk penyajiannya, satu porsi es dawet ini menggunakan gelas besar. Selain santannya yang kental dan terasa gurih, cendolnya pun mempunyai tekstur kenyal dan aromanya khas, ditambah gula jawa yang mantab manisnya, menjadi perpaduan rasa yang sempurna.

Untuk satu porsi es dawet sendiri dibandrol dengan harga Rp.5000 saja. “Untuk satu porsi saya menggunakan gelas besar, isinya lumayan banyak,” kata Sunarti, Sabtu (3/9/2022).

Es dawet ayu ini juga ada varian toppingnya, yaitu ada ketan hitam, alpukat dan juga nangka, yang setiap topping dibandrol dengan harga Rp 1000. “Misal ada yang pengen ditambah ketan hitam atau nangka, cukup menambah Rp 1000 saja,” ucapnya.

Menurut Sunarti, dalam satu hari dirinya bisa menjual sekitar 200 sampai 400 porsi, yang berarti bisa mendapatkan Rp 1 juta hingga Rp 2 juta perharinnya. Padahal, pedagang es dawet ayu ini terlihat sederhana dipinggir jalan.

Sunarti sendiri dalam berjualan setiap harinya hanya menggunakan sepetak lahan untuk menaruh gerobak saja. Ditambah terpal plastik untuk berlindung dari panas terik matahari maupun hujan.

Es dawet ayu milik Sunarti setiap hari buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Selain pembelian secara langsung di tempat, es dawet ayu ini juga bisa dipesan untuk acara hajatan pernikahan dan lainnya.

Seorang pembeli, Desya Ramadhani mengaku sering datang untuk menikmati dawet ayu di tempat Sunarti.

“Iya, sering datang ke sini. Es dawet di sini lain jika dibanding di tempat lain. Rasanya seger, mantap. Harganya juga tidak mahal,” ujar Desya.

Jika kamu melewati Alun-alun Sukorejo, jangan lupa mampir ya.. ditanggung akan ketagihan deh…

Ning Suparningsih