Dan saat kakinya  menghentak tanah, dari dalam rumah terdengar suara yang tadi diobati itu berteriak keras. Sakitnya datang lagi dan merintih-rintih lagi.

Walau tamu itu mengangguk-angguk, dia masih minta saya untuk menambah temuan lain dan jika itu menjadikan logikanya tidak mampu menerima, dia mempertimbangkan untuk berpikir ulang yang berkaitan dengan keajaiban.

Ilmu Apa?

Selain kisah di atas, yang saya alami sendiri tahun 80-an saat aktif-aktifnya berlatih tenaga dalam. Oleh anggota pelatihanan tenaga dalam, saya diminta mengobati iparnya yang sudah lama berbaring di ranjang dengan kondisi perut membengkak.

Baca juga Metafisika, Riil atau Hoaks – Tulisan Kedua dari Dua Seri (Habis)

Kalau dalam keyakinan warga desa, dan pengakuan dari yang sakit, penyakitnya itu penyebabnya karena faktor metafisis. Saat itu saya menggunakan metode pernapasan tenaga dalam plus doa-doa yang rutin saya amalkan.

Begitu saya berdoa disertai teknik getaran dan pernapasan, dari betisnya keluar air bening dan yang saya obati itu merasa mau muntah. Namanya juga pemula, saya gugup lalu buru-buru pamit pulang.

Dan pada malam kedua, saya dijemput lagi keluarganya. Saya melihat perutnya mulai mengecil. Pada pengobatan yang kedua, reaksinya sama, ada kemajuan menuju sembuh total.

Namun, beberapa hari kemudian, setelah isi perutnya sudah keluar semua, dia dipanggil Yang Mahakuasa. Kabar yang berkembang di luar, oleh sebagian warga desa, kejadian itu dikait-kaitkan  dengan santet.

Benarkah? Wallahu a’lam. Yang penting tugas saya sudah selesai. Dan karena ini berkaitan dengan privacy sesama, rasanya tidak layak untuk konsumsi publik.

Doa Keadilan

Manusia adalah makhluk holistik, ada sisi akal dan juga ada sisi batin, maka percaya atau tidak percaya, faktanya kita ini adalah  makhluk batiniah yang sedang mengalami kehidupan fisik di alam materi.

Jadi, baik kita percaya atau tidak percaya dengan dunia metafisika, dunia energi, pengaruhnya tetaplah ada dan punya dampak yang berisiko jika kita mengabaikannya.

Pesan Moral kedua, biasakanlah, jika salah segera minta maaf, dan jika diberi kebaikan, berterima kasihlah. Walaupun hanya mampu dengan ucapan, dan jangan berlaku sebagai orang yang tidak tahu terima kasih.

Karena hal itu akan membuat pintu pertahanan energi menjadi terbuka sehingga mudah kena pantulan energi negatif. Cara itulah yang benar-benar mampu menangkal datangnya hal-hal lain yang bertujuan mencelakai, sluman, slumun, slamet.

Masruri, penulis buku, prakstisi dan konsultan metafisika tinggal di Sirahan Cluwak Pati