Data Disperakim Jateng menyebutkan, selain Brebes dan Wonogiri, Pemprov Jateng juga membantu bencana tanah gerak di Desa Dermasuci, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal pada Februari 2022 lalu.
Peristiwa itu merusakkan 200 rumah, baik itu kerusakan ringan, sedang, maupun kerusakan berat. Ratusan orang lalu mengungsi ke Huntara, dan tenda-tenda yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Tegal.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pun, memberikan empati dan rasa peduli kepada warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Dermasuci. Dia menyebutkan, akan segera membangun rumah permanen untuk mereka.
BACA JUGA: Begini Strategi PLN Terapkan Tata Kelola Manajemen Aset Untuk Salurkan Listrik Andal
Namun dia juga juga mengingatkan semua warga, untuk tidak lagi membangun rumah dan menempati lokasi tanah bergerak untuk pemukiman.
Menurut Ganjar, bantuan itu sebagai komitmen membantu warga Jateng yang terkena bencana alam, dalam hal ini menyangkut kepentingan rumah tinggal.
”Hari ini kami menyerahkan bantuan kepada korban. Harapannya, segera bisa digunakan untuk membangun, karena lahan sudah disiapkan Pemkab. Bantuan ini ada dari Pemprov, Baznas, dan PMI kabupaten/kota. Ini merupakan perwujudan gotong royong,” tutur Ganjar.
BACA JUGA: DPC Partai Demokrat Kudus Tegas Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM
Mengacu data Disperakim Jateng, penggunaan Ruspin pada Bantuan Stimulan Pembangunan Baru (PB) oleh Pemprov Jateng untuk Bansos PB RSS, mencapai 1.259 unit, Bansos Relokasi Program 331 unit, dan Bansos PB Bencana 173 unit.
Adapun kriteria penerima manfaat ini adalah, masyarakat terdampak bencana, terdaftar BDT, kerusakan rumah minimal kerusakan berat (tingkat kerusakan 70-100 persen). Mekanisme bantuan berupa barang bangunan atau material, dengan sistem pembelanjaan yang dilakukan Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Tim SB