Pemerintah bersama organisasi sektor swasta dan publik juga bertanggung jawab untuk membuat kehidupan dan keamanan masyarakat yang lebih baik.

“Maka dari itu konferensi internasional ini lebih khusus membahas hubungan lalu lintas industri, perubahan iklim, kebencanaan nasional, dan kebencanaan dunia yang bermanfaat bagi inisiatif penanganan perubahan lingkungan global (Global Environmental Change),” jelasnya.

Secara terpisah dalam konferensi Prof. Tania Murray Li, Ph.D pada sesi pertama menyampaikan materi “Plantation Life: Corporate Occupation and the Mafia System In Indonesia’s Oil Palm Zone”.

Guru Besar University of Toronto, Kanada menceritakan pengalaman penelitiannya di Indonesia yang mengkaji struktur dan tata kelola perkebunan kelapa sawit Indonesia kontemporer.

Dalam penelitian juga menjelaskan sifat eksploitatif kehidupan perkebunan yang mengorbankan kesejahteraan penduduk atas nama pembangunan ekonomi dengan mengakibatkan kerusakan ekologis dan hilangnya mata pencaharian.

Materi kedua disampaikan Janice Ser Huay Lee, Ph.D dari Nanyang Technology University, Singapore. Dalam materi bertajuk “Global Environmental Impacts of the Logging, Fibber, Oil Palm, and Mining Industries in Indonesia” menekankan perlunya komunikasi yang lebih baik tentang nilai konservasi hutan bekas tebangan terutama di Kalimantan dan Papua.

Pada sesi ketika dua narasumber dari dalam negeri yakni Dr. Erma Yulihastin, M.Si., peneliti dari Research Center for Climate and Atmosphere, National Research and Innovation Agency dan Dr. Yasin Yusup, S.Si., M.Si dari UNS. Dr. Erma menyampaikan materi “Indonesia as Miniature of World Climate: Learning from the Seroja Storm and the Tidal Flood on the North Coast of Java”. Selain itu, Dr. Yasin memaparkan materi menyampaikan materi “Critical Anthropocene and Powerful Geography”.

Secara terpisah dari Humas UNS diperoleh keterangan , konferensi internasional ini berhasil menghimpun 75 artikel pilihan. Seluruh artikel yang diterima  ICoAGPG 2022 akan dipublikasikan dalam IOP Conference Series: Earth and Environmental Science sebagai prosiding terindeks scopus yang nantinya akan berkontribusi dalam memperkuat posisi akademik UNS dan seluruh partisipan.

Bagus Adji