“Pertarungan kita adalah pembuatan konten positif di media sosial. Konten positif nilai-nilai Pancasila, konten positif kegiatan dan kinerja serta pencapaian BPIP. Konten tidak harus kaku, pakai bahasa pergaulan kalian anak muda. Lucu-lucu pun boleh, yang penting pesan tersampaikan dengan baik kepada anak muda Indonesia,” sebutnya.

Dia meminta untuk membaca buku-buku, dan mencari tahu tokoh pengarusutamaan nilai Pancasila. “Baca buku-buku Soekarno, agar tahu bahan-bahan,” katanya.

Dia pun menutup dengan sebuah ajakan untuk menguasai ruang publik. “Penuhi moralitas untuk menyebar fakta dan kebenaran. Bahasa itu penting karena memiliki power pengaruh terhadap orang-orang. Sebarkan nilai-nilai Pancasila di media sosial dengan bahasa anak muda, dengan begitu, Pancasila bergaung di ruang digital,” tutupnya.

wied