(SUARABARU.ID) – Max Verstappen mendesak Formula 1 (F1) menghapus kebijakan sprint race.
Menurut driver Red Bull Racing itu, sprint race menguras tenaga pembalap.
Dalam pandangan Verstappen, sprint race tidak ada manfaatnya bagi para pembalap jet darat.
F1 menerapkan sprint race setiap Sabtu setelah sesi kualifikasi atau sebelum balapan pada Minggu.
Namun, sejauh ini hanya diterapkan pada beberapa seri balapan.
Musim lalu, F1 menggelar tiga sprint race di Italia, Inggris, dan Brasil.
Pada musim ini, format itu sudah diterapkan di Sirkuit Imola, Red Bull Ring, dan akan menyusul di Interlagos.
Verstappen, yang menjadi pembalap tercepat dalam dua sprint race di Imola dan Red Bull Ring, menyatakan tidak terlalu suka dengan konsep tersebut.
‘’Saya pikir emosi dan perasaan pada hari Minggu harus istimewa. Itulah satu-satunya sensasi saat Anda balapan. Minggu adalah hari untuk balapan,’’ ungkap Super Max seperti dikutip dari Express.
Beberapa pembalap F1 lain setuju dengan pendapat Verstappen.
Pembalap Alfa Romeo, Valtteri Bottas, juga tidak menginginkan sprint race di semua seri balapan, tetapi ingin adanya penambahan waktu latihan.
Balapan F1 akan berlanjut lagi pada Grand Prix (GP) Belgia di Sirkuit Spa-Franchorcamps, Minggu (28/8/2022).
Saat ini Super Max memimpin klasemen sementara pembalap dengan mengoleksi 258 poin.
Pria asal Belanda itu unggul 40 angka di depan rival terdekatnya, Charles Leclerc (Scuderia Ferrari).
mm