UPAYA Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah, dalam menyalurkan zakat untuk kegiatan produktif berupa pelatihan-pelatihan, mendapatkan respons positif.
Saat Baznas menggandeng UPTD BLK Disnakertrans Kabupaten Wonosobo, menyelenggarakan pelatihan usaha boga bagi 100 mustahik pada awal 2022 lalu. Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyampaikan apresiasinya, atas langkah strategis yang digeber Baznas.
Menurut dia, pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan kapasitas dan keterampilan produktif masyarakat, sehingga dapat menyokong perekonomian keluarga maupun perekonomian daerah.
BACA JUGA: Pemahaman Metodologi Penelitian Hasilkan Analisa yang Valid
”Industri boga atau kuliner tidak pernah berhenti menunjukkan eksistensinya. Pelatihan di bidang industri boga, merupakan alternatif yang harus dimanfaatkan secara maksimal,” katanya.
Selain di Wonosobo, bekerja sama dengan Disnakerstrans dan PKK Jateng, Baznas juga menghelat 80 orang kader PKK dan masyarakat se-eks Karesidenan Banyumas, untuk mengikuti Pelatihan Peningkatan Kualitas Produk Kerajinan Bambu, di BLK Klampok, Banjarnegara, pada 5 Agustus 2022 lalu.
Para peserta datang dari empat wilayah, yakni Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap. Melalui pelatihan itu, diharapkan para peserta akan memiliki keterampilan membuat berbagai kerajinan dari bambu.
BACA JUGA: Oknum Penyalahgunaan BBM Subsidi Bisa Terancam Pidana
Peserta pelatihan dari Banyumas, Sumistur, menyambut baik adanya pelatihan yang diinisiasi Baznas. Dia berharap, usaha kerajinan bambu yang tengah dirintisnya itu, dapat semakin berkembang, dengan produk yang makin beragam.
”Kalau sekarang saya hanya bikin tempat tisu dan tampah, ke depan semoga semakin berkembang. Termasuk pemasaran yang masih jadi kendala bagi kami. Pelatihan ini sungguh bermanfaat bagi kami,” ujarnya, sebagaimana dilansir Jatengprov.go.id.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji mengungkapkan, penguatan kapasitas keterampilan itu bertujuan, membekali para penerima manfaat untuk bisa menambah penghasilan, dan menyejahterakan mereka.
BACA JUGA: Mulai Sekarang NPWP Bisa Menggunakan NIK
Pada akhirnya, goal dari bantuan ini adalah, kemiskinan di provinsi ini pun berkurang. Terlebih, pihaknya juga memberi bantuan berupa alat mesin serut bambu, satu alat untuk 10 orang.
”Ini sesuai arahan Bapak Gubernur. Kemiskinan di Jateng kita keroyok bareng-bareng. Kami pun mengalihkan dana Baznas untuk kegiatan produktif, seperti pelatihan ini, sehingga yang dilatih bisa cari duit, dandan rumah, dan memperbaiki kehidupannya,” kata Darodji.
Diakuinya, target dari pelatihan kuliner dipilih, supaya para mustahik (penerima zakat), memiliki keterampilan yang dibutuhkan orang lain. Sehingga peluang untuk membuka usaha di bidang itu sangat tinggi.
BACA JUGA: Semarang Great Sale, Hendi: Nilai Transaksi Naik Fantastis
”Kuliner ini sudah dikembangkan di beberapa daerah. Dengan pelatihan ini, nanti para mustahik bisa mengembangkan usahanya, dan menjadi muzaki (pemberi zakat),” tambah Ketua Umum MUI Jateng itu.
Ditambahkan dia, sampai saat ini ada 9.000 orang yang mendapat pelatihan dari Baznas. Ada pula 5.000 orang yang mendapat bantuan modal atau peralatan. Jika satu orang diasumsikan menghidupi empat orang, imbuh Darodji, artinya sudah lebih dari 50 ribu orang yang terbantu.
Jauh sebelumnya, Baznas juga mengadakan pelatihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kepada 110 mustahik produktif binaan Baznas di Klaten. Bidang usaha yang diajarkan adalah, budidaya lele sistem bioflok, jangkrik, cacing sutra, dan smart farming.
BACA JUGA: Peringati Kemerdekaan Estitu Gelar Karnaval
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menandaskan, penyaluran zakat produktif melalui kegiatan pelatihan sangat baik, untuk mendorong perekonomian keluarga di masa pandemi.
”Ini bisa mendorong perekonomian di tengah pandemi, dan bisa mendorong tumbuhnya enterpreneur-enterpreneur baru,” jelas Ganjar.
Dia juga mengapresiasi langkah Baznas, ketika menggandeng SMKN Jateng mengadakan pelatihan mekanik sepeda motor, bagi penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Jelang HUT ke 74, Polwan Polres Kebumen Jalani Pengecekan Disiplin
Dia pun menyarankan, agar pada pelatihan selanjutnya ada tahap asesmen. Dilakukan pendataan sejak awal, terkait kebutuhan dan keinginan bidang pelatihan dari para difabel itu. Sehingga nantinya bisa diberikan pelatihan, sesuai kebutuhan dan minat mereka.
Ganjar optimistis, jika dilatih dan dibina secara maksimal, bukan tidak mungkin para penyandang disabilitas akan menjadi enterpreneur.
Keberpihakan Pemprov Jateng dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi community development, akan terus dimasifkan melalui Baznas. Dengan memberikan mereka keterampilan dan kapasitas SDM, Baznas secara spartan ikut memerangi kemiskinan dan mengurangi jumlah angka pengangguran.
Tim SB