blank
Trihoni (kanan), bersama Rektor Unika Dr Ferdinand (tengah) dan Eugenius Tintus Reinaldi, saat memaparkan latar belakang diadakannya seminar tentang metodologi penelitian. Foto: Riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata, Semarang, Y Trihoni Nalesti Dewi SH MHum mengatakan, pentingnya sebuah metodologi sebagai dasar sebuah penelitian.

Dan terkait dengan hal itu, pihaknya menggelar sebuah seminar tentang metodologi penelitian, yang dilaksanakan di Teater Gedung Thomas Aquinas, Unika, Senin (22/8/2022).

Hal itu dilakukannya, guna meningkatkan kapasitas dosen dalam bidang penulisan penelitian, terutama bidang metodologi. Seminar itu mengambil topik, Cara Pandang Tentang Keutuhan Hidup, Tentang Prespektif Monodisiplin, Multidisiplin, Interdisiplin, dan Transdisiplin.

BACA JUGA: Semarang Great Sale, Hendi: Nilai Transaksi Naik Fantastis

Menurut Trihoni, pemilihan topik itu didasari perkembangan metodologi sejak abad 19 di Eropa dan Amerika Serikat, yang muncul dengan berbagai pendekatan ilmiah, dan makin terspesialisasi.

”Salah satu tujuannya, untuk membentuk pengetahuan, keahlian, dan tindakan yang lebih khusus, agar bisa menjawab berbagai persoalan sosial, politis, psikologis, biologis, alam, atau medis. Maka munculah berbagai ilmu monodisiplin,” jelasnya.

Dalam seminar ini menghadirkan narasumber dari perwakilan akademisi, yakni Prof Dr Francisco Budi Hardiman, dari Fakultas Liberal Arts, Universitas Pelita Harapan, dengan judul materi ‘Berbagai Pendekatan Holistis dalam Filsafat: Tinjauan Ontologis dan Epistemologis’.

blank
Unika menggelar seminar tentang metodologi penelitian, yang dilaksanakan di Teater Gedung Thomas Aquinas, Unika, Senin (22/8/2022). Foto: riyan

BACA JUGA: Jelang HUT ke 74, Polwan Polres Kebumen Jalani Pengecekan Disiplin

Pemateri lainnya, Dr Dedi Supriadi Adhuri, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan judul materi ‘Perspektif Monodisiplin, Multidisiplin, Interdisiplin dan Transdisiplin dan Keutuhan Cara Pandang terhadap Kehidupan’. Diskusi dalam seminar ini dipimpin moderator P Danardono SH Mhum, Dosen Unika.

Ditambahkan Trihoni, dengan adanya dua pandangan dari akademisi dan Lembaga penelitian ini, dapat memberikan pemahaman yang menyeluruh untuk para peserta seminar, yang terdiri dari dosen dalam dan luar Unika.

Sedangkan Wakil Ketua Acara Serial Diskusi Metodologi, Eugenius Tintus Reinaldi SPsi MPsi menyebutkan, akhir-akhir ini muncul kesadaran baru tentang perlunya riset-riset yang berperspektif multidisiplin, interdisiplin, dan transdisipliner, demi terbentuknya wawasan ilmiah yang lebih integratif dalam melihat keutuhan hidup ini.

BACA JUGA: Peringati Kemerdekaan Estitu Gelar Karnaval

”Namun masih banyak kesalahpahaman, baik di pemerintahan (Kemendikbud) maupun perguruan tinggi, tentang perspektif-perspektif riset itu,” imbuh Tintus.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan pembahasan tentang pengertian, cara kerja, dan tujuan dari perspektif monodisplin, multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin.

Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata, Dr Ferdinandus Hindiarto SPsi MSi menyampaikan, dengan adanya seminar ini diharapkan dapat menambah pemahaman peserta yang akan melakukan penelitian.

”Pentingnya memahami metodologi, merupakan hal yang sangat utama bagi para dosen, sebelum melakukan penelitian. Sebab, hanya dengan memahami metodologi penelitian, akan menghasilkan analisa yang valid, sehingga hasil penelitian bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Ferdinand, dalam sesi jumpa pers sebelum pelaksanaan acara.

Riyan