blank
Pejabat dan warga berfoto bersama di pasar budaya, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) –Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Restu Gunawan, mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa dengan diadakannya kegiatan Pasar Budaya Mpuloh Klatakan di Dusun Jligudan, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, mulai Sabtu (20/8/2022).

Dia juga mengharapkan kegiatan itu bisa menjadi daya tarik wisata dan membantu UMKM yang ada di desa. Dengan demikian makanan khas, kerajinan tangan, dan potensi desa yang ada bisa dikembangkan dan diperkenalkan kepada anak cucu. “Supaya tidak hilang karena pengaruh budaya asing,” katanya.

Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, dalam kesempatan yang sama menyampaikan, kegiatan pasar budaya itu sebagai media untuk memperkenalkan potensi budaya yang ada di desa. Kegiatan itu diharapkan menjadi strategis tidak hanya menyuguhkan tontonan untuk rakyat, namun menjadi ajang promosi seni budaya dalam rangka pelestarian dan pengembangan potensi budaya di Desa Borobudur.

Melalui pasar budaya itu jadikan sebagai ajang untuk menjaga dan melestarikan budaya. Identitas bangsa harus dihormati, dijaga dan dilestarikan, serta menjadi warisan bagi anak cucu kita kelak. “Pelestarian budaya bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, akan tetapi pondasi paling utama dari masyarakat itu sendiri,” kata Nanda.

Dia berharap dari pasar budaya itu mampu mengambil nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Untuk diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Agar tidak terpengaruh ke dalam budaya asing yang bernilai negatif.

Camat Borobudur, Subiyanto, mengatakan, pihaknya baru merintis Pasar Budaya itu dan mengembangkan pariwisata yang berkualitas serta berkelanjutan. Itu merupakan hal yang harus diterapkan supaya keberadaan Borobudur sebagai destinasi wisata akan senantiasa berkembang, terpelihara selamanya. “Mari kita sambut tamu wisatawan dengan sajian yang memberikan kesan ketika datang dan ketika pulang membawa kenangan, yang artinya bagaimana kita bisa memberikan pelayanan kepada wisatawan yang berkunjung di Borobudur ini supaya tidak memberikan kesan yang membosankan dan tidak mengecewakan,” katanya.

Dia berharap adanya kegiatan Pasar Budaya itu tidak selesai pada hari ini saja. Tetapi merupakan kegiatan yang berkelanjutan bulan depan ataupun setiap minggunya, sehingga menjadi daya tarik wisata yang ada di Borobudur.

“Mari bersama-sama menjadikan Borobudur sebagai kawasan wisata, budaya, pariwisata super prioritas dan menjadi kawasan destinasi pokok di Indonesia maupun dunia,” harap Subiyanto.

Eko Priyono