blank
Nanda Cahyadi Pribadi memberi sambutan saat rakor persiapan G20, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID) – Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, Pemkab Magelang sangat mendukung dalam rangka menyukseskan pertemuan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (G20) di Borobudur, 12-13 September mendatang. G20 (group of twenty) adalah kelompok yang terdiri 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah satu organisasi antar pemerintahan dan supranasional yaitu Uni Eropa.

“Pertemuan G20 menjadi sesuatu yang sangat membanggakan dan membahagiakan bagi warga Kabupaten Magelang, sehingga Borobudur dan sekitarnya menjadi dikenal,” kata dia saat rapat koordinasi pengawalan dan pengamanan acara G20 Culture Ministers Meeting di ruang Bina Karya, Setda Kabupaten Magelang, Kamis (18/8/2022).

Dia berharap dengan hadirnya tamu undang atau para delegasi itu nantinya juga bisa menikmati desa-desa wisata yang ada di sekitar kawasan Candi Borobudur, yang terdiri dari 20 desa. Sehingga juga bisa memberikan manfaat bagi kemajuan Kabupaten Magelang, khususnya dalam pengembangan di bidang ekonomi pariwisata di Kabupaten Magelang.

Sementara Koordinator G20 Bidang Kebudayaan, Ananto Kusuma Seta, menyampaikan terima kasih atas komitmen dan bantuan dari berbagai pihak untuk ikut menyukseskan acara G20 bidang kebudayaan yang akan dilaksanakan di Borobudur.

Menurutnya, pelaksanaan G20 kali ini sangat sepesial. Biasanya pelaksanaannya dilakukan di Bali. Namun kali ini diselenggarakan di Kabupaten Magelang.

“Kami memilih di Kabupaten Magelang dengan salah satu programnya untuk mengangkat Jawa Tengah dan DIY ke tingkat dunia,” ungkap, Ananto.

Dia menyebutkan, akan ada 20 Menteri dari G20 tingkat kebudayaan. Sebanyak 20 Menteri dari negara anggota G20 seperti Indonesia, Italia sampai Uni Eropa dan juga ada Menteri kebudayaan yang diundang dari Belanda, Kamboja sampai Senegal yang akan hadir dalam pertemuan tersebut.

“Ditambah lagi ada organisasi internasional yang kita undang yakni UNESCO,” bebernya.

Eko Priyono