Dalam identifikasi yang sudah dilaksanakan, fosil yang ditemukan di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan ini punya kaitan dengan temuan fosil lainnya di sejumlah situs purbakala di Jawa Tengah, yakni Sangiran, Patiayam, Kudus, Mendo Tegal, Trinil, dan situs sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo.

“Temuan fosil ini juga punya nilai penting dari posisi Situs Banjarejo terhadap penemuan sejumlah situs lainnya,” ujar Sri Sumarni.

Bupati juga berterima kasih kepada BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, ITB Bandung dan Kepala Desa Banjarejo atas kerjasama yang terjadi hingga akhirnya pembangunan museum lapangan bisa terlaksana.

“Museum Banjarejo diharapkan bisa meningkatkan jumlah wisatawan di Kabupaten Grobogan, khususnya pengunjung museum serta meningkatkan apresiasi dan kepedulian masyarakat terhadap warisan budaya bangsa,” tambah Sri Sumarni.

Sementara Kepala Desa Banjarejo Achmad Taufik berharap, dengan adanya museum lapangan Situs Gajahan Sendang Gandri ini bisa menjadi sarana edukasi masyarat terkait sejarah yang ada di wilayah setempat.

Tyaning Wiedya