blank
Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin bersama istri ikuti peragaan busana dalam 'Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week'. Foto: Dok/Humas Kumham Jateng

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ratusan ASN di lingkungan Kanwil Kemenkumham Jateng ikuti peragaan busana. Mereka berlagak bak peragawan dan peragawati.

Aksi ini mengadopsi trend kekinian, Citayam Fashion Week. Bedanya, busana yang diperagakan adalah baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan yang bertajuk “Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week” itu digelar di halaman Badiklat Hukum dan HAM Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022).

Dalam aksinya, mereka melenggang di zebra cross yang sengaja dibuat untuk acara ini.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, A Yuspahruddin membuka fashion show, dengan menggandeng istri tercinta, bergaya layaknya model kenamaan.

Aksinya itu diikuti oleh para Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah diantaranya, Kepala Divisi Administrasi Jusman, Kepala Divisi Pemasyarakatan Supriyanto dan Kepala Divisi Keimigrasian Wishnu Daru Fajar.

Selain itu juga diikuti para Pejabat Administrasi Kantor Wilayah dan Kepala UPT jajaran Kanwil Kemenkumham Jateng se Kota Semarang, dan ratusan pegawai lainnya.

Yuspahruddin mengatakan, ada pesan tersendiri yang ingin disampaikan dengan diadakannya “Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week” ini.

“Tentu ini mengikuti trend yang saat ini sedang berkembang. Namun tidak semata-mata ikut-ikutan saja. Ada pesan yang ingin kami sampaikan,” ujar dia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kita perlu mencintai kebudayaan kita yang sangat beragam. Kita perlu melestarikan kebudayaan, agar keberadaan tetap eksis di masyarakat,” kata Yuspahruddin.

“Kita perlu menunjukkan kebudayaan yang merupakan identitas bangsa ini. Sehingga ke depan kita tidak akan melihat lagi adanya klaim kebudayaan oleh negara lain atas budaya asli Indonesia” imbuhnya.

Yuspahruddin juga mengungkapkan pentingnya mengangkat eksistensi kebudayaan sebagai bentuk perlindungan Kekayaan Intelektual (KI).

“Kebudayaan itu merupakan Kekayaan Intelektual Komunal. Seni tari, baju adat, lagu daerah dan lainnya merupakan Kekayaan Intelektual yang perlu diperhatikan dan dilindungi,” terangnya.

“Kemenkumham Jateng Traditional Fashion Week adalah cara kami untuk mengkampanyekan perlindungan Kekayaan Intelektual,” pungkasnya.

Ning Suparningsih