blank
SAMBUTAN - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, SE MM membacakan sambutan saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2022 tingkat Kota Tegal. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyinggung ceramah seseorang yang melarang untuk berteman dengan orang dari agama lain.

“Bapak Ibu saudara sekalian, dari ceramah itu kita jadi tahu, ternyata kita belum selesai dengan urusan dapur sendiri. Dan itulah PR terbesar yang mesti segera kita selesaikan. Sudah 77 Tahun negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, Kok bisa-bisanya masih ada ungkapan seperti itu,” ungkap Ganjar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Walikota Tegal, Dedy Yon Supriyono, SE MM saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2022 di Jalan Pancasila, Kota Tegal, Rabu (17/8) siang.

Dalam upacara tersebut dikibarkan Bendera Merah Putih oleh Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Tegal yang dikukuhkan Walikota pada Senin (15/08/2022). Hadir anggota Forkopimda Kota Tegal beserta istri, TNI/POLRI, Organisasi Masyarakat, mahasiswa, pelajar/pramuka se-Kota Tegal.

“Jangan sekali-kali melupakan sejarah, sejarah adalah tauladan lengkap, kaca benggala besar bagi kita untuk merumuskan dan menentukan sikap hari ini sekaligus menata cita untuk masa depan. Negara ini didirikan bukan untuk satu suku, bukan untuk satu ras, agama maupun golongan,” paparnya.

Dalam isi sambutan Gubernur Jawa Tengah menyampikan jika saat ini masih melihat polarisasi dalam kehidupan kebhinekaan. “Ibarat punya ladang dengan tanduran ijo royo-royo, kita pasti tidak rela jika beberapa pohon diserang hama. Kita pasti tidak bisa diam membiarkan hama itu semakin meluas, menyerang semua tanduran sehingga kita gagal panen, rugi bahkan memupuskan harapan kita sebagai petani. Maka pupuk haris kita tebar, obat pembasmi hama harus kita semprotkan demi kemakmuran. Kita memang tidak kuasa menghindari masalah bapak ibu. Tapi kita punya sejuta daya untuk menghadapi dan mengatasi. Dalam skala makro, Presiden Joko Widodo telah memberi contoh bagaimana negara kita mampu menghadapi sekaligus mengatasi berbagai krisis,” ungkapnya.

Walikota Tegal, Dedy Yon didampingi Forkopimda kemudian memberikan secara simbolis SK Remisi kepada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).
“Alhamdulillah, hari ini kita juga dapat berbagi kegembiraan dengan memberikan secara simbolis SK Remisi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan. Hal ini dimasksud agar dapat dimaknai sebagai wahana instrospeksi diri. Semoga saja pemberian remisi ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi Warga Binaan untuk berkelakuan baik dan berperan aktif dalam program pembinaan yang diselenggarakan oleh Lapas Tegal,” ujar Dedy Yon.

Sutrisno