Dengan hubungan langsung kepada petani mitra, banyak hal bisa dipangkas, selain itu mutu produk bisa terawasi dengan baik. Perusahan juga membantu petani mengatasi kesulitan, baik itu menyangkut penurunan kualitas produksi akibat terserang hama ataupun lainnya.
”Yang harus diperhatikan petani dalam melaksanakan kerjasama yakni pemenuhan standard produksi jahe merah. Ini berarti pengolahan lahan dan pemberian pupuk terjamin sekaligus penggunaan bibit bersertifikat,” terangnya sembari menambahkan pihaknya juga menggandeng Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jateng untuk mendampingi petani mitra.
Sementara itu Eko Susilo menuturkan, dirinya menjadi mitra PT Bintang Toedjoe terkait pengadaan jahe merah sejak awal 2021. Sebelumnya selaku petani muda usia pernah menanam jahe dengan bibit yang dibeli di pasaran, namun hasilnya kurang memuaskan.
Selain itu , harga produk empon empon di pasaran seakan tidak menentu. Padahal petani menginginkan patokan harga yang jelas. Sebagaimana diketahui, penanaman jahe hingga bisa dipanen setidaknya butuh waktu selama 10 bulan.
Karena itu dirinya langsung setuju ketika ada tawaran bermitra dari PT Bintang Toedjoe untuk menanam jahe merah . Yang lebih menggembirakan, dalam proses penanaman, juga didampingi petugas dari BPSB.
Dengan cara bertani yang benar ternyata hasil jahe merah dengan bibit bersertifikat sangat menguntungan. Sebagai gambaran bila menggunakan bibit serta pengolahan lahan sedaanya dari satu kilogram bibit jahe hanya bisa memetik panenan sekitar enam kilogram.
“Sedangkan kalau menggunakan bibit jahe merah bersertifikat disertai cara penanaman dan pemeliharaan sesuai ketentuan maka dari satu kilogram yang ditanam dapat dipanen hingga 11 sampai 13 kg,” kata Eko.
Di sisi lain kandungan atsiri yang dihasilkan bisa lolos ketentuan yang ditetapkan PT Bintang Toedjoe. “Kami juga menerima bantuan traktor yang memungkinkan mempersingkat waktu pengolahan tanah di atas lahan 3.000 meter persegi dari 10 hari menjadi dua hari,” kata Eko.
Pengawas Benih BPSB Jateng Mardi Satoto pada acara dihadiri Senior Manager External Communication and CSR PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan, petani jahe merah menggunakan benih bersertifikat.
“Bibit jahe yang ditanam merupakan varietas Jaera I . Varietas disebut terakhir memiliki kandungan minyak atsiri Gingerroll yang tinggi. Mengenai ketersediaan benih Jaera I cukup mudah didapat di wilayah Eks Karesidenan Surakarta,” kat Hari Nugroh.
Bagus Adji