blank
Para peserta workshop (Foto: Faizin)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam rangka meningkatkan karya inovasi dosen untuk pengembangan akademik dan peningkatan kekayaan intelektual, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Inovasi (LPPI) Unisnu Jepara selenggarakan worksop di Ruang Seminar Gedung Pascasarjana Unisnu Jepara (2/8-2022). Kegiatan ini dihadiri oleh 24 peserta dosen Unisnu.

blank
Zainul Arifin MA, N.Hum (Foto: Faizin)

Kepala LPPI Unisnu Zainul Arifin MA, M.Hum. menyampaikan bahwa kebutuhan kegiatan ini mewadahi dosen Unisnu dalam kegiatan Tri Dharma. “Semua dosen adalah creator,” tegasnya. Itulah mengapa workshop ini terselenggara, imbuhnya.

Hal yang mendasari kegiatan ini terlaksana, menurut Zainul Arifin, banyak karya-karya baru yang dihasilkan dosen Unisnu baik berupa ide kreatif maupun produk. “Jika ini bisa kita identifikasi dan kita dampingi,” ujarnya lagi.

blank
H. Mochammad Qomaruddin, ST, M.T. (foto: Faizin)

Kepala Pusat Pengembangan Sistem Pendidikan dan Inovasi (PPSPI) memandu acara dengan pemateri dalam acara ini yaitu Hadi Ismanto, SE, MM. Dosen Prodi Manajemen Unisnu dan H. Mochammad Qomaruddin, ST., M.T. Dosen Prodi Teknik Sipil Unisnu.

Kegiatan ini mengajak dosen untuk mengajukan hak cipta intelektual (HKI) dan hak paten. “Produk yang sudah jadi bisa diajukan HKI. Bila ingin mematenkan produk, maka Bapak dan Ibu deskripsikan proses pembuatannya,” terang H. Mochammad Qomaruddin.

blank
Hadi Ismanto, SE, MM (foto: Faizin)

Inovasi bukan hanya sekadar apa yang baru, namun siapa yang pertama. “Jangan sampai ada yang mendahului dan mengklaim inovasi atau ide kita kalau kita tidak segera mengklaimnya melalui pengajuan HKI atau hak paten,” tegasnya.

Seperti halnya menemukan jarum di tumpukan jerami tidak hanya membutuhkan pengetahuan seperti jarum itu, tetapi juga harus mencari dengan cara tertentu. “Maka ide itu penting untuk dikembangkan melalui temuan dan inovasi,” imbuh Hadi.

ua