blank
Kabintaljarahdam, Drs. Tauhid, M.M saat memberikan pembinaan terkait imam dan khatib. Foto: Dok/Pendam IV

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pembinaan Mental dan Sejarah Kodam (Bintaljarahdam) IV/Diponegoro menggelar pembinaan imam dan khatib se-garnizun Semarang TW III tahun 2022.

Kegiatan diikuti oleh 60 peserta yang dipimpin oleh Kabintaljarahdam, Drs. Tauhid, M.M di aula Bintaljarahdam IV/Diponegoro.

“Menjadi seorang imam dan khatib merupakan ujung tombak pelaksanaan salat Jumat, karena adanya imam dan khatib merupakan salah satu syarat sahnya shalat Jumat. Terlebih sebagai seorang prajurit TNI, kita harus menjadi contoh bagi masyarakat, khususnya pada pelaksanaan salat Jumat,” kata Tauhid, Rabu (20/7/2022).

Kabintaljarahdam menyebut bahwa kegiatan tersebut ditujukan untuk memberikan beberapa materi sebagai bekal dasar untuk menjadi seorang imam dan khatib yang benar.

Dirinya juga menjelaskan tentang pengertian syarat dan rukun salat serta khatib, membuat materi khutbah, praktek khutbah maupun penyamaan visi.

“Program ini diharapkan dapat mengasah kembali pengetahuan para peserta agar lebih siap menjadi imam dan khatib, baik di masjid lingkungan satuan maupun masjid di lingkungan masyarakat,” terangnya.

Kepada Mayor Inf. Syarif Hidatulloh dan Mayor Caj Syamsul. Ma’arif selaku pemateri, Kabintaljarahdam menyampaikan agar memberikan pengetahuan kepada peserta
lebih dalam, sehingga dapat diaplikasikan di lapangan sesuai dengan syarat dan rukunnya.

“Tidak sekedar hanya memenuhi syarat dan rukunnya saja, tetapi bagaimana kita bisa mengambil manfaat dan hikmah dari materi khutbah. Sekaligus dapat khusuk melaksanakan salat Jumat berjamaah,” pungkasnya.

Ning Suparningsih