blank
BANTUAN - Perwakilan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap pada KKP RI, Sofiyah Hidayat, memberikan sambutan saat penyerahan bantuan untuk nelayan. (foto: dinkominfo)

PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Sebanyak 16 orang nelayan kecil yang sehari-hari menggunakan kapal berukuran 5 gross dan tergabung dalam Kampung Nelayan Maju (Kalaju) Pantaisari, Panjang Baru, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan menerima bantuan bahan alat tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Penyerahan bantuan berupa jaring gillnet sebanyak 50 paket ini diserahkan secara simbolis oleh perwakilan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap pada KKP RI, Sofiyah Hidayat, didampingi Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo serta Kepala OPD terkait lainnya, berlangsung di Gedung Technopark Perikanan Kota Pekalongan, Kamis sore (14/7/2022).

Usai menyerahkan bantuan, Perwakilan Direktorat Jenderal (Dirjen) Perikanan Tangkap pada KKP RI, Sofiyah Hidayat, mengungkapkan bahwa, bantuan alat tangkap untuk nelayan dalam kategori kecil ini merupakan Program dari Kampung Nelayan Maju (Kalaju) yang telah diinisiasi sejak Tahun 2021 untuk Penangkapan Ikan Terukur bagi kesejahteraan nelayan, salah satunya yang menyasar Kalaju di Kota Pekalongan.

Dalam program Kalaju dimaksudkan untuk membentuk Kampung Nelayan yang maju baik di dalamnya berisi program-program bebas kumuh, peningkatan pendidikan, dan sebagainya. Pada tahun 2022 ini, KKP sudah membentuk 123 Kalaju se-Indonesia, dan pada tahun 2023 mendatang ditargetkan 250 Kalaju terbentuk. Adapun pemberian bantuan bahan alat tangkap sebanyak 50 paket jaring gillnet multimonofilamen senilai Rp 136.689.700.

“Kami berupaya memberikan bantuan bahan alat penangkap berupa jaring gillnet. Para nelayan lebih suka diberikan bahan alat tangkap yang nantinya dirakit sendiri menyesuaikan kebutuhan dan kebiasaan mereka,” ungkap Sofiyah.

Sofiyah menegaskan, KKP RI sudah melarang keras penggunaan alat tangkap yang berbahaya seperti menggunakan bahan peledak, racun, dan sebagainya yang bisa merusak kekayaan ekosistem laut. KKP RI berkomitmen menerapkan ekonomi biru (blue economy) yang digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, yakni penangkapan terukur berbasis kuota di setiap wilayah pengelolaan perikanan untuk keberlanjutan ekologi; pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor; dan pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

“Para nelayan dalam penangkapan ikan dan sumber kekayaan laut lainnya harus memperhatikan sumber daya, toolsnya yang sesuai dengan perizinan, karena jika melanggar akan ada sanksinya, sehingga diharapkan mereka bersama-sama pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kekayaan dan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia,” tegasnya.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan apresiasi atas penyerahan bantuan bahan alat tangkap dari KKP kepada nelayan-nelayan di Kota Pekalongan. Aaf, sapaan akrab menekankan, agar bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para nelayan guna menunjang peningkatan produksi ikan tangkapannya.

“Bantuan kepada nelayan pada hari ini dari KKP RI dalam bentuk jaring. Pesan kami kepada penerima bantuan, adalah yang terpenting manfaat dan pertanggungjawabannya, karena ke depan, jika kami mengusulkan kembali ke Kementerian untuk Kota Pekalongan, kalau semuanya bertanggungjawab semuanya bakal enak dan diprioritaskan kembali,” pungkas Aaf.

Nur Muktiadi