GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Sebuah museum lapangan untuk menyimpan fosil-fosil temuan sedang dibangun di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan.
Pemerintah Desa Banjarejo tengah mempertimbangkan nama museum lapangan yang diusulkan lehi BPSMP (Balai Pelestarian Situs Manusia Purba) Sangiran.
Menurut Kepala Desa Banjarejo, Ahmad Taufik usulan BPSMP Sangiran terkait nama museum lapangan ini yaitu Museum Lapangan Gajah Sendang Gandri.
“Usulan namanya yaitu museum lapangan Gajah Sendang Gandri dari teman-teman BPSMP Sangiran dan saya sudah setujui,” kata Taufik, sapaan akrabnya kepada wartawan, Jumat, 8 Juli 2022.
Pembangunan museum lapangan terus berjalan di Dusun Kuwojo, Desa Banjarejo, Kabupaten Grobogan. Menurut Taufik, saat ini tengah melakukan tahap pengembalian replika fosil.
Pengembalian replika fosil ini bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait, seperti Pemkab Grobogan, BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung dan Institut Teknologi Bandung dengan anggaran Rp94 juta.
“Pengembalian replika fosil ini bekerja sama dengan Pemkab Grobogan, BPSMP Sangiran, Museum Geologi Bandung, dan Institut Teknologi Bandung. Anggaran pengembalian fosil itu dari Pemkab sebesar Rp 94 juta,” sebut Taufik.
Baru Usulan
Pamong Budaya Ahli Muda BPSMP Sangiran, Wahyu Widianta menyebutkan, nama museum lapangan Gajah Sendang Gandri ini hanya sebatas usulan dan masih perlu adanya diskusi dengan sejumlah pihak terkait.