blank
Diskusi publik tentang Kalkulasi Koalisi Parpol menghadirkan tiga narasumber, Yohan Wahyu (kiri), Kennedy Muslim (Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia/kedua dari kanan), Aditya Perdana (kanan), moderator Sebastian Salang. Foto: tangkapan layar youtube rknradio.com

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Bila membaca peran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pemilu 2014 dan 2019, putri Bung Karno itu akan memilih Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu seperti disampaikan Aditya Perdana, selaku Direktur Puskapol UI, dalam diskusi yang digelar rknradio.com, dalam tayangan YouTube, Senin (27/6/2022).

Menurut dia, meskipun saat ini suara di dalam PDIP sendiri belum diketahui. Saat di Rakernas PDIP lalu, sepertinya Puan Maharani sedang dipopulerkan oleh ibunya sendiri, Megawati.

BACA JUGA: PCNU Jepara Menilai Demokrasi Perlu Terus Dimatangkan

”Bisa jadi Puan makin lama makin didorong untuk menjadi calon tunggal dari PDIP. Sedangkan Ganjar yang sebenarnya sudah di atas, kemudian dipangkas. Itu bisa saja terjadi,” kata Aditya, yang menjadi salah satu narasumber dalam diskusi yang dipandu Sebastian Salang itu.

Ditambahkannya, hasil survei masih bersifat dinamis. Semua calon punya peluang yang hampir sama. Hal ini membuktikan demokrasi lokal kita berkembang dengan sangat baik.

Narasumber lain, Yohan Wahyu, yang menjadi Peneliti Litbang Kompas menyampaikan, partai harus hati-hati dengan capres yang diusungnya. Kalau salah pilih, bisa menggerus potensi elektoral pemilih loyalnya.

BACA JUGA: Baznas Sleman Study Banding ke Jepara

Disebutkan dia, kini sedang dimulai pertarungan antara otoritas dan elektabilitas. Otoritas sebagai bentuk konsolidasi partai, masih dianggap penting. Karena potensi kemenangan partai secara rasionalitas harus dijaga.

”Sedangkan elektabiltas, sebagai ukuran sejauh mana peluang partai memenangkan kontestasi. Sebagai representasi, Ganjar lebih merakyat, Prabowo ketegasan dan Anies kinerjanya,” papar Yohan.

Riyan