CILACAP (SUARABARU.ID) – Badan Karantina (Barantin) Jawa Tengah melepas ekspor 12 kg pernak-pernik kerajinan dari buah jenitri (Elaeocarpus serratus) ke Kanada.
Sebelum dilepas, petugas Barantin Jateng yang bertugas di Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, terlebih dahulu melakukan serangkaian tindakan karantina tumbuhan tersebut.
Kepala Badan Karantina Jateng, Sokhib, menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui jenitri tersebut dalam kondisi kering, sehat, dan bebas serangga hidup, dan layak diekspor.
Berdasarkan data Indonesian Quarantine Full Automation System (Iqfast) Barantin 2024, diketahui frekuensi kegiatan ekspor jenitri sebanyak 64 kilogram.
“Di mana 40 kali pengiriman (dilakukan) melalui Satuan Pelayanan Pelabuhan Tanjung Intan,” kata Sokhib, Kamis 13 Februari 2024.
Hal itu, kata Sokhib, menjadi peluang ekspor produk kerajinan jenitri yang makin terbuka untuk memenuhi permintaan pasar global.
Lebih lanjut, Sokhib menerangkan, masyarakat Kanada khususnya melengkapi kegiatan ibadah dengan komoditas jenitri yang dikemas dalam variasi kalung dan gelang.
Jenitri atau yang sering dikenal dengan sebutan rudraksha, kata dia, diyakini masyarakat penganut agama Hindu sebagai legenda yang mengakar melambangkan berkat Dewa Siwa.
Menurutnya, wilayah Jawa Tengah merupakan merupakan salah satu sentra pertanian dan produksi kerajinan jenitri yang perlu dikembangkan.
“Peluang petani jenitri makin meningkat seiring permintaan pasar luar negeri atas pernak pernik jenitri yang kini tren sebagai bahan baku perhiasan dan peribadatan. Produksi bola coklat bergerigi ini perlu ditingkatkan agar hasil melimpah, mampu berdaya saing di pasar internasional dan merambah ke beberapa negara di belahan dunia, “katanya.
DA