blank
Para mancing mania saat ikuti lomba mancing di kolam pancing dukuh Greneng. Foto: Pemdes Tunjungan

“Embung – embung Desa itu perlu dibuat untuk bisnis pemancingan, kita siap bantu bagaimana mengelolanya, tapi harus disiplin dan ada peraturan desa, untuk melindungi ikan tangkap pancing, jangan dijala apalagi diobati,” papar Jarot kembali.

Berdasarkan pengalamannya, ikan di Waduk Greneng sempat menjadi idola para pemancing, ikannya besar dan bersih, sehingga lezat rasanya bila dibakar maupun digoreng. Saat ini pemancing rela mengeluarkan biaya Rp.50 ribu untuk mancing di Waduk Greneng. Senin, (27/6/2022).

“Ratusan pemancing dulu masuk ke Greneng, kalo dikelola dengan baik, bisa menghasilkan pendapatan untuk Desa, mulai dari parkir, sewa lapak, makan minum, dan umpan yang dijual oleh warga setempat, jadi potensi yang besar, sayang kalo disia – siakan,” tandas Jarot.

Gelar Lomba Mancing

Berkaca dari itulah, Forum Pemred menggelar lomba mancing Greneng Cup, disamping untuk membangkitkan potensi wisata Greneng, juga berupaya menelisik potensi perikanan tangkap di Kabupaten Blora. Dinas terkait di bidang perikanan harus didorong untuk mengembangkan potensi ini.