petani
Asisten II Sekda Kabupaten Magelang Iwan Sutiarsa didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan dan Tribe Leader Aquaculture & Fisheries PT Telkom Indonesia ( Persero) Tbk, Ahmad Rosadi Djarkasih,panen perdana jagung di Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Foto: W. Cahyono

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)-  Para petani jagung di Dusun Dusun Parangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang mendapatkan pendampingan layanan digital untuk pengembangan ekosistem pertanian dari Agree (platform digitalisasi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan) dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

“Agree tersebut merupakan pelayanan yang lebih kepada pelanggan Telkom  di sektor lain. Yakni, pertanian, perikanan dan peternakan. Untuk sementara di wilayah Kabupaten Magelang baru masuk ke sektor pertanian dan pihaknya membantu dalam proses produksinya,” kata Tribe Leader Aquaculture & Fisheries PT Telkom Indonesia ( Persero) Tbk, Ahmad Rosadi Djarkasih, saat panen perdana Digitalisasi Ekosistem Pertanian Jagung, di  Dusun Parangan, Desa Sidorejo, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (13/6/2022).

Ahmad Djakarsih mengatakan, kerjasama pengembangan digitalisasi pertanian di Desa Sidorejo ini merupakan kerjasama pertama kali yang dilakukan yang dilakukan PT Telkom Indonesia  (Agree) di wilayah Kabupaten Magelang.

Menurutnya, dalam pelaksanaanya, Agree tidak berjalan sendirian melainkan menjalin kerjasama dengan pihak lain. Seperti ,perbankan, pihak pengelola pupuk pertanian.

Selain itu, pihaknya juga menerapkan teknologi digital seperti penggunaan drone untuk pemupukan, pencegahan hama tanaman dan lainnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini sekitar 69.000 petani yang terdaftar dalam platform digitalisasi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan milik PT Telkom tersebut.

“Para petani tersebut telah terhubung dengan 140 offtaker atau penjamin komoditas) dan perusahaan agribisnis,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan mengatakan,

luas lahan pertanian yang ditanami jagung di Dusun Sidorejo dan dilakukan uji multi lokasi tersebut, seluas 1,4 hektare.

“Dari hasil uji multi lokasi, akan dipilih yang terbaik dari sisi produktivitas, tingkat keuntungan dan lain sebagainya. Kemudian akan dikembangkan dengan teknologi terbaik,”kata Romza.

Menurutnya, uji multi lokasi di Desa Sidorejo tersebut  juga menggunakan teknologi pertanian, mulai dari pemupukan, jarak tanam dan lain sebagainya.

Ia berharap, melalui kolaborasi tersebut  diharapkan dapat memunculkan  petani-petani milenial dan bisa memberikan nilai tambah hasil pertaniannya.  W. Cahyono