Itu karena praktisi tidak hanya mengandalkan sugesti dan pendekatan psikologi semata, namun menggunakan pendekatan energi sebagai penguat dari proses mempengaruhi batin bawah sadar, sehingga yang terpengaruh itu bukan sekedar psikologis saja, tetapi juga fisiologis.
Artinya pengaruh itu bisa mempengaruhi tubuh fisik dan sistem syaraf manusia secara lebih nyata. Kemudian yang ketiga adalah gendam. Sebagian praktisi dan ahli gendam tidak mau jika gendam disamakan dengan hipnotis modern. Karena memang ada beberapa yang berbeda, meski ada juga yang agar mirip atau mendekati.
Berdasarkan pengalaman, gendam adalah perpaduan bentuk hipnotis kuno (bukan hipnotis modern) dan magnetisme kuno, yang masih mengandalkan energi-energi magis hasil dari mantra-mantra tertentu.
Pada mulanya, nama energinya bernama gendam, namun pada perkembangannya, istilah gendam juga digunakan untuk metode sejenis walau yang digunakan itu bukan energi gendam, asalkan energi itu memiliki karakteristik serupa dengan energi gendam.
Yaitu, membuat sasaran atau target berkurang kemampuan berpikir kritisnya dan atau cenderung membuat orang itu mengantuk, linglung bahkan tertidur lelap karena faktor fisik pada syaraf-syaraf yang terasa berat.
Sebetulnya secara garis besar ada kemiripan dengan magnetisme, hanya proses pendekatannya lebih berdasarkan tradisi magis dan mantra tertentu, juga adanya syarat-syarat tradisional yang sudah ditentukan secara turun-temurun.