Dengan kata lain, bisa dikatakan gendam adalah hipnotisme dan magnetisme kuno berdasarkan tradisi magis kuno yang sudah ada sejak ratusan, bahkan ribuan tahun lalu, meskipun tampak sama antara hipnotis modern, hipnotis kuno, dan magnetisme kuno.

Namun pada dasarnya semakin kental energi magnetis dan magisnya, maka semakin dahsyat pengaruhnya pada sasaran yang dituju, karena teknik kuno itu meliputi teknik hipnotis modern, sedangkan hipnotis modern tidak meliputi hipnotis kuno apalagi magnetisme kuno.

Magnetisme ada dua, yaitu magnetisme modern untuk pengobatan saja, dan magnetisme kuno bisa digunakan untuk beladiri karena magnetisme adalah sistem magnet energi tubuh yang memungkinkan manusia mampu menyerap energi apa saja.

Kita sering mendengar ada orang yang bisa kebal karena menarik energi besi untuk melapisi tubuhnya. Atau orang yang terpojok tiba- tiba meraung-raung seolah kesurupan atau “kerawuhan” macan, dalam hal ini ada “roh” macan yang ditarik ke dalam tubuh.

Ini semua terjadi karena sistem magnetisme energi tubuh dan masuk kategori magnetisme kuno, termasuk ajian-ajian, wirid dan amalan  kesaktian yang lain. Hanya saja, oleh kebanyakan praktisi metafisika tidak disadari proses metafisika ini adalah magnetisme.

Baca juga Membuka Mata Hati

Misalnya, Aji Waringin sungsang, Brojomusti, Kidang Kencono, Aji Macan Putih adalah aplikasi magnetisme kuno untuk dunia beladiri.

Perbedaan mantra ajian dengan sugesti itu. Jika sugesti hanya meyakinkan internal diri sendiri, ajian atau mantra mengaktifkan magnetisme tubuh untuk menyerap energi.

Masruri, penulis buku, praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Sirahan, Cluwak, Pati