“Karena itu pada hari ini, para siswa mengerjakan soal PAS di teras sekolah karena keadaan ruang kelas yang tidak memungkinkan untuk belajar,” ujar Budiyono.
Budiyono menceritakan kelas yang rusak tersebut terjadi sebelum pandemi, atau tepatnya pada tiga silam kemudian. Pihak sekolah telah mengajukan permohonan rehabilitasi kelas, namun hingga kini masih belum mendapatkan bantuan tersebut.
“Tiap kami ajukan bantuan tahun 2021 tidak disetujui, tahun 2022 ini infonya juga tidak ada anggaran perbaikan, jadi kami ambil langkah anak-anak mengikuti pelajaran di teras,” tambah Budiyono.
Menurut Budiyono, pihaknya menjadwalkan sepekan sekali menempati teras, seminggu kemudian menempati ruang perpustakaan, jadi modelnya shift.
Sementara itu, para siswa terus diminta untuk berkonsentrasi dalam mengerjakan soal ujian Bahasa Jawa tersebut. Meski sesekali mereka harus terpecah konsentrasinya lantaran adanya kendaraan yang lewat di depan sekolah yang memang menghadap langsung ke jalan raya.
“Fokus ya, jangan sampai menoleh keluar,” ujaqr seorang guru mengarakan siswa kelas 4 yangs edang mengerjakan soal.
Sementara untuk kelas 5, para siswa terpaksa mengerjakan soal ujian di dalam ruang perpustakaan. Mereka mengerjakan soal sambil lesehan dengan meja kecil yang seharusnya dipergunakan untuk siswa TK.