blank
Atlet wushu asal Sumut, Fajar Gopal Siallagan (merah), yang turun di kelas pra junior putra 39 kg, akan jumpa Faiq asal Salatiga di babak semi final. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Antusiasme peserta dan penonton yang hadir di Sirnas Wushu I di Auditorium Unnes, Semarang, diapresiasi Ketua Harian Pengprov Wushu Indonesia (WI) Jawa Tengah, Sudarsono.

Dia yang juga selaku panitia pengarah even ini, menyatakan rasa gembira atas terselenggaranya kejuaraan wushu tingkat Nasional ini. Bukan sekadar pertandingan yang berlangsung ketat, tapi juga banyak hal yang menjadi perhatiannya.

”Selaku panitia kami merasa gembira, karena beberapa hal yang di luar dugaan. Misalnya antusiasme para peserta. Mungkin mereka sudah kangen untuk ikut di even-even seperti ini,” kata Sudarsono, yang ditemui di arena pertandingan, Rabu (1/6/2022).

BACA JUGA: Santri Ponpes Al Istiqomah Meninggal di Saluran Kedungsamak

Semula pihaknya memperkirakan peserta tidak akan sebanyak even sebelumnya, yakni Piala Rektor Unnes IV.

”Benar, jumlah peserta menurun. Namun tim-tim yang jauh seperti Aceh dan Maluku masih hadir, sehingga terasa ada bobotnya Sirnas ini,” jelas dia.

Selain itu, kekhawatiran dampak dari pandemi covid-19 ternyata dirasakan tak begitu mengganggu. Justru para atlet peserta antusias, setelah hampir dua tahun tanpa ada turnamen. ”Kuantitas menurun, tetapi kualitas masih terjaga,” tukasnya.

BACA JUGA: Pererat Para Seniman dalam Satu Ekspresi Seni Artshop dan Gelar Karya

Yang menjadi sorotan lain dari Sudarsono adalah lolosnya atlet asal Provinsi Maluku ke babak semifinal. Padahal Maluku baru memiliki kepengurusan Pengprov WI. Hal ini dinilainya akan memacu daerah-daerah lain, untuk membina atletnya.

Pada babak perempat final kelas 56 kg senior, atlet Maluku, Rudolof Talapessy, mengalahkan Edi Erlangga (Jambi).

”Minimal Talapessy merebut perunggu jika kalah di semifinal. Kalau menang akan lebih mengejutkan lagi,” ungkap dia.

BACA JUGA: Pancasila Harus Menjadi Ideologi dan Panduan Etis Seluruh Elemen Bangsa

Sementara itu, pada hasil pertandingan, atlet-atlet Jateng yang turun atas nama kota/kabupaten maupun sasana, terlihat mendominasi. Kota Salatiga menjadi tim yang terbanyak mengirim atletnya ke semifinal. Dari 34 partai, Salatiga menyertakan sembilan wakilnya.

Dari jadwal panitia, pertandingan babak semifinal akan berlangsung Kamis (2/6/2022), mulai pukul 10.00 WIB. Pewushu Salatiga, Faiq akan tampil pada partai kedua melawan Fajar Gopal Siallagan pada kelas pra junior putra 39 kg.

Adapun partai pertama di kelas yang sama, akan bertanding Aditya Troy Sevano (JKD Shaolin Kungfu Temanggung) melawan Lintang Abdurrahman (Naga Mas Kota Bekasi). Pemenang partai ini akan bertemu di final, Jumat (3/6/2022).

BACA JUGA: Bila Tuntutan Tak Dipenuhi, Ini Ancaman Ribuan Nelayan

Pada kelas 42 kg pra junior, akan saling berhadapan sesama Jateng, Imaddudin (Kendal) melawan Yamada Prian Aldofa (Kabupaten Magelang). Kemudian Alfian Fahtri Cahyanto (Kabupaten Semarang) ditantang Saddam Muda Putra Lubay (DKI Jakarta).

Atlet Jateng lain yang tampil di semifinal, Kiemas Sakti Negara (Salatiga/kelas 45 kg pra junior putra) melawan Muhammad Lindu Tri Wachidi (Kings Ronin). Shaddam Achmad Assegaf (Salatiga/48 kg pra junior putra) vs Ryah Pandapota Sitorus (Schreueder Combat Camp).

Pada kelas 48 kg junior putra, Aura Mutiara Rammadhani (Salatiga) melawan Aurella Calysta Purnomo (Demak). Pada kelas yang sama, Aulia Eka Boga (Kabupaten Semarang) ditantang Immanuella Blesa Stiffany Rumambi (Sulawesi Utara).

BACA JUGA: Spanduk Penolakan Khilafatul Muslimin Marak di Brebes

Pada kelas 52 kg junior putri, Intan Anindya (JKD Shaolin Kungfu Temanggung), akan menantang Laras Febrianti (Sumatera Selatan). Kemudian pada kelas 52 kg pra junior putra Athaya Fanni Almer Mukhtar (Salatiga) akan jumpa Mohamad Nohan Tri Saputra (Combat Camp).

Pertandingan semifinal sesi kedua, dimulai pukul 13.00 WIB, dengan mempertandingkan 18 partai.

Riyan