Saya menyimpulkan, ilmu yang mengarah ajaran kasepuhan, lebih menitikberatkan pada hati, karena hati adalah sarana untuk “menangkap” dan mengurung berbagai ilmu. Maka, hati yang dijaga, insya Allah terjaga dan lebih peka “menarik” energi-energi ilahiah.
Tentang konsep menyerap ilmu, dengan menekankan menjernihkan hati (padhang ati), itu karena hati yang terjaga manghadirkan pengetahuan langsung dari-Nya. Disitulah pentingnya memiliki hati “hidup” yang menyebabkan proses mempelajari ilmu menjadi mudah dan berkah.
Karena itu, ketika Nabi Sulaiman AS diberi dua pilihan, antara ilmu dengan harta, beliau memilih ilmu. Karena dengan ilmu, harta dan karunia lain pun mudah didapatkan.
Masruri, penulis buku praktisi dan konsultan metafisika tinggal di Sirahan, Cluwak, Pati