blank
Narasumber pelatihan jurnalistik, Sulismanto dan siswa serta pengelola majalah sekolah di SMP Negeri 5 Jepara, Selasa (17/5/2022) siang, mengikuti pelatihan jurnalistik

JEPARA (SUARABARU.ID) – Puluhan siswa dan pengelola majalah sekolah di SMP Negeri 5 Jepara, Selasa (17/5/2022) siang, mengikuti pelatihan jurnalistik. Selain untuk persiapan penerbitan edisi ke-11 majalah sekolah, pelatihan ini juga dimaksudkan untuk menguatkan karakter literasi pada diri siswa.

Kepala SMP Negeri 5 Jepara Lisna Handayani melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Priyono, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan kualitas penerbitan Majalah Kreasi. Majalah tersebut rutin diterbitkan setiap tahun. Seluruh warga sekolah yang terlibat dalam penerbitan majalah diikutkan dalam pelatihan ini.

blank
Sulismanto saat memberikan materi pelatihan jurnalistik

“Rencana kami, edisi ke-11 akan terbit Juni mendatang. Akan kami bagikan kepada seluruh siswa,” kata Priyono. Namun yang juga tidak kalah penting, kata dia, harapan yang ingin diwujudkan dari pelatihan tersebut adalah penguatan karakter lliterasi pada diri siswa.

“Maka selain puluhan siswa yang aktif dalam ektrakurikuler jurnalistik, kami juga menyertakan perwakilan rombongan belajar kelas 7 dan kelas 8, masing-masing 2 siswa per rombel,” tambah pengelola Majalah literasi, Muhammad Asro.

blank
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Priyono,

Pascapelatihan ini, para siswa diberi tugas menyusun tulisan yang akan menjadi bagian dari Majalah Kreasi edisi mendatang.

“Karena dalam rubrikasi majalah, kami menyediakan ruang untuk kolom tulisan guru dan siswa,” tambah Asro.

Karya-karya siswa yang lain akan ditampilkan di majalah dinding (mading) sekolah. Dalam posisi kegiatan belajar mengajar normal, mading di-update setiap semester.

Saat mengisi materi pelatihan, Editor Majalah Gelora Sulismanto tak hanya memberi materi dasar-dasar jurnalistik. Dia juga memacu motivasi siswa untuk menghasilkan karya tulis.

blank
Peserta antusias mengukuti pelatihan.

“Kunci kemampuan menulis itu, ya, menulis. Jika sudah ada ide, jangan ditunda-tunda lagi. Segera susun tulisannya. Jangan menghakimi diri sendiri tidak bisa menulis. Jangan khawatir dengan tulisan yang belum sistematis. Akan mudah ditata saat tulisan sudah dituangkan,” pacunya.

Dia berpesan, yang terpenting dalam menulis bukanlah pengetahuan teori-teori tentang penulisan. Namun menungkan gagasan dalam bentuk tulisan terlebih dahulu.

Dua peserta pelatihan Vina Arviana dan Shelomita mengatakan, motivasi guru dan pengisi materi menguatkan mereka untuk segera menyusun tulisan. Rencananya akan berisi cerita lomba saat mewakili sekolah beberapa waktu sebelumnya.

“Kami mengikuti lomba Science Fun tingkat kabupaten. Saat itu kami mengangkat materi tentang pengelolaan sampah di sekolah. Itu jadi bahan tulisan kami,” kata Shelomita yang diamini Vina Arviana.

Hadepe – Aksl