SEMARANG (SUARABARU.ID) – Hari pertama masuk kerja pasca libur Lebaran, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi langsung memimpin apel di halaman Balaikota Semarang, jalan Pemuda nomor 148.
Di hadapan para ASN di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, dia membuka pengarahan dengan meminta maaf lahir dan batin atas kebijakannya yang mungkin kurang dirasa nyaman.
Dirinya pun secara terbuka kembali mengucapkan terima kasih kepada para pegawai di Pemerintah Kota Semarang yang tetap bertugas di masa libur Lebaran.
Selain itu, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini juga menerangkan alasannya yang tidak turut menjalankan sistem ‘Work From Home’ untuk pegawai di Pemerintah Kota Semarang.
Menurutnya hal itu dikarenakan Kota Semarang merupakan salah satu daerah tujuan mudik, sehingga tidak ada alasan kuat untuk memberlakukan sistem tersebut pada hari – hari pertama pasca libur Lebaran.
Maka dari itu dia pun memberlakukan pemotongan tunjangan penghasilan pegawai sebesar 7,5% bagi ASN di Pemerintah Kota Semarang yang membolos.
Dan guna memastikan tidak adanya pengawai membolos yang tidak terkena sanksi, Hendi kemudian berkeliling ke kantor Pemerintah Kota Semarang di beberapa titik lokasi.
Sejumlah titik yang didatangi Hendi diantaranya seperti Kantor Dinas Pendidikan Kota Semarang, hingga lingkungan Kantor Kecamatan Banyumanik yang berada satu area dengan Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kantor Pengendalilan Penduduk, serta Kantor Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang.
Dari inspeksi mendadak yang dilakukan, didapati dari 12.301 pegawai di lingkungan Pemkot Semarang, sebanyak 12.129 orang telah aktif masuk kerja.
Meskipun begitu, Hendi menjelaskan bahwa tidak ada yang dinyatakan membolos, pasalnya ketidakhadiran 172 ASN tersebut telah menyertakan izin, seperti izin cuti sakit, cuti di luar tanggungan negara, maupun cuti tahunan.
Atas data kehadiran ASN tersebut, Hendi pun mengapresiasi semangat kerja jajarannya yang langsung aktif setelah libur Lebaran usai.
“Mungkin untuk ASN yang di hari pertama ini boleh Work From Home itu di Jakarta. Tapi di Kota Semarang ini kan kita yang kedatangan pemudik. Jadi hari ini saya cek lokasi memastikan supaya tidak ada yang membolos, kalau membolos akan kena sanksi pemotongan TPP 7,5%,” katanya.
Di sisi lain, Hendi berharap bagi ASN di Pemerintah Kota Semarang yang merasakan libur Lebaran bisa segar kembali dalam melaksanakan tugasnya.
Dirinya menekankan jika pelayanan-pelayanan yang dijalankan menjadi modal utama ASN dalam penilaian tolak ukur kinerja.
“Setelah libur Lebaran dalam tanda kutip, karena tidak semua merasakan libur, saya minta tidak ada lagi istilah tunda menunda pekerjaan. Karena kalau ada yang tertunda, pasti pelayanan jadi terganggu,” katanya.