blank
Anggota DPRD Jateng, Dwi Yasmanto dari Partai Gerindra.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – DPRD Jateng mendorong pembuatan big data geospasial yang berisikan semua data yang berkaitan dengan Jateng. Data itu dinilai sangat urgen sebagai dasar pengambilan kebijakan pemerintah.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Jateng, Dwi Yasmanto, mengungkapkan selama ini data menjadi masalah yang terus menerus terjadi persoalan. Padahal semua program kebijakan harus didasarkan pada data secara riil dan update.

Ia mencontohkan, dalam program pengentasan kemiskinan pemerintah melakukan intervensi dengan memberikan bantuan. Namun, proses pencairan bantuan itu terkadang membutuhkan waktu yang lama. Alasannya adalah pengecekan data dan survei lapangan.

“Big Data ini berisikan seluk-beluk atau hal-hal yang berkaitan dengan Jateng. Dengan Big Data itu, pemerintah dalam menentukan kebijakan tidak harus surva-survei terjun ke daerah. Sehingga nantinya lebih akurat dan cepat,” kata Dwi Yasmanto seusai menjadi narasumber dalam Bimtek Simpul Jaringan Informasi Geospasial, Rabu (27/4/2022).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Yayan ini menjelaskan data itu tak hanya soal kemiskinan, namun juga memuat perihal potensi wilayah, kondisi geografis, SDM, hingga masalah-masalah yang ada di daerah tersebut.

Anggota Komisi A DPRD Jateng ini mencontohkan, dengan data tersebut akan diketahui potensi pariwisata di semua wilayah di Jateng dan kondisinya saat ini. Termasuk potensi pertanian, industri, hingga persoalan kependudukan yang saat ini seringkali jadi masalah.

“Melalui Big Data geospasial, bisa dapatkan informasi hanya melalui depan komputer. Di klik daerah atau wilayahnya, maka akan muncul data komplet soal kependudukan, sosial, industri, data geografis bisa diketahui semuanya,” lanjutnya.

Dalam proses penyusunan data tersebut, yayan juga menggarisbawahi bahwa data yang terkumpul harus valid. Sehingga petugas pengumpul data harus jujur, kerja keras dan tidak boleh asal-asalan.