SEMARANG (SUARABARU.ID)– Forum Komunikasi Ormas Bersatu (FKSB) Kota Semarang, belum lama ini menggelar dialog publik, dan sekaligus buka puasa bersama. Dalam diskusi kali ini mengambil tema ‘Masa Depan Indonesia dengan Adanya Perpindahan Ibu Kota ke IKN di Kalimantan Timur dan Perpanjangan Masa Jabatan Presiden RI’.
Kegiatan itu diselenggarakan di Hotel Radja, Jalan Singosari Raya nomor 4 Semarang, Sabtu (16/4/2022). Hadir dalam acara ini, H AM Jumai SE MM (Ketua FKSB Kota Semarang), dan Dr H Anasom MHum (Ketua PCNU Kota Semarang).
Selain itu ada pula, Dr Teguh Hadi Prayitno MM MHum MH (Ketua Pusat Kajian Media dan Kebudayaan), H Joko Hartono STP MSi (Sekretaris Kesbangpol Kota Semarang) dan perwakilan 25 ormas yang ada di Kota Semarang. Diskusi dimoderatori Lukman Hakim S Pd MPd (FKSB Kota Semarang).
BACA JUGA: Tanda-tanda Kamu Termasuk Orang Beruntung
Dalam diskusi itu membahas pro kontra atas rencana pemindahan ibu kota negara. Ada yang menilai, rencana itu sebagai sebuah gagasan besar dan strategis untuk kemajuan bangsa. Namun ada yang menilai, rencana ini sebagai sebuah gagasan gila, pengalihan opini, dan kental nuansa politis.
Tetapi akhirnya pemerintah memastikan melanjutkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang dari ide Presiden Jokowi diberi nama Nusantara.
Timeline sudah dibuat dan pembangunan IKN ini, dan membutuhkan waktu puluhan tahun, terbentang dari tahun 2022 sampai 2045 mendatang.
BACA JUGA: Tahun 2030 Bakal Terjadi Dua Kali Ramadan Umat Islam Berpuasa 36 Hari
Perpindahan ibu kota ini diprediksi menelan biaya yang sangat besar. Sebagaimana yang diusulkan Bappenas, ada dua skema yang ditawarkan. Skema rightsizing dan non-rightsizing.
Dengan skema rightsizing, biaya yang diperlukan sekitar Rp 323 triliun, sedangkan yang non-rightsizing sekitar Rp 466 triliun.
Riyan