blank
(Foto: Ilustrasi)

Oleh: Aliva Rosdiana, S.S., M.Pd.

Setiap orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang cerdas dan kreatif. Sebenarnya sejak lahir, anak sudah dikaruniai potensi kreativitas. Orang tua dan guru harus memutuskan potensi apa yang dimiliki anak agar berkembang secara optimal. Sebab daya kreativitas berperan cukup besar untuk menentukan kesuksesan anak di masa yang akan datang.

Banyak hal yang orang tua lakukan untuk menggali potensi anak secara maksimal, yakni dengan membebaskan anak berimajinasi. Bila perlu, orang tua menuntun anak mengekspresikannya dalam bentuk gambar, cerita lisan, tulisan, gerakan, musik dan lagu.

Bagi seorang anak, daya khayal adalah jiwanya. Maka berikan respon positif dalam bentuk dukungan, bukan meledeknya sebagai anak pemimpi atau menganggap khayalannya tak masuk akal. Justru berikan jawaban lugas dan logis atas setiap ajuan pertanyaannya. Sehingga rasa ingin tahu anak-anak akan terpuaskan dan jawaban yang diterimanya membuat anak berpikir kritis.

BACA JUGA Rendahnya Animo Pencinta Sastra Terhadap Kritik Sastra

Sebagai orang tua, memilihkan mainan edukatif untuk anak akan menstimulasi daya imajinasi dan kreativitas, yang tak hanya untuk hiburan dan mainan semata. Pengenalan berbagai karya seni kepada anak-anak, seperti musik, drama, konser, dan semacamnya akan mengasah jiwa seni pada anak.

Orang tua yang mengajari anak untuk menghargai sumber daya alam di sekitarnya akan menumbuhkan rasa cinta lingkungan Indonesia. Melalui hasil kreativitas anak, orang tua yang menghargai setiap hasil karya anak dengan memajangnya di suatu tempat strategis, lalu menunjukkan pada si anak, akan mengajarkan bagaimana anak menghargai orang lain dan merasa bangga memiliki orang tua yang mendukungnya.

Penulis adalah Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisnu sekaligus Wartawan Suarabaru.id