Untuk melakukan dan membuka bisnis baru, lanjut Kadivre Jateng, Perhutani juga sudah menggandeng tenaga profesional dari PTPN IX dan juga pabrik gula Rendeng Kudus untuk awal menanam indukan bibit yang didatangkan dari kota Kediri.
“Agar saat penanaman di areal benih dapat tumbuh dengan baik dan juga bibit yang dihasilkan untuk ditanaman di areal kawasan hutan lainya bisa tumbuh dengan baik. dan menghasilkan bibit yang berkualitas,” terang Kadivre Jawa Tengah.
Sementara itu, Manager PT Perkebunan Nusantara IX (PG Rendeng Kudus) Febri Prasetyawan
mengatakan bahwa sesuai dengan arahan pemerintah pabrik bekerjasama dengan Perhutani yang mempunyai lahan cukup luas di sekitar kawasan hutan.
“Untuk hari ini kita tanam indukan atau penyiapan bibit dengan keluasan sekitar 1 hektar,” ucap Febri Prasetyawan.
Lebih lanjut Febri Prasetyawan mengungkapkan, dengan areal bibit 1 hektar dapat menyiapkan bibitan yang akan ditanam besok pada bulan ke-11 untuk lahan seluas 300 hektar. Ia juga menerangkan bahwa untuk pembibitan kali ini, pupuk dapat menghabiskan biaya sekitar Rp 6 juta hingga Rp 7 juta.
“Sedangkan untuk Tebu giling kisaran biaya pupuk karena nonsubsisidi dapat mencapai kisaran 8 juta rupiah per hektarnya,” ungkap Manager Pabrik Gula Rendeng Kudus.
Kudnadi