blank
Mahasiswa KPM Unsiq di Desa Mutisari Watumalang Wonosobo menanam pohon di Gunung Bismo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)- Kuliah Pengabdian Masyarakat Tematik Berbasis Riset (KPM TBR) ke-43 tahun 2022 di Desa Mutisari Watumalang Wonosobo, berupaya mengembangkan Desa Wisata Mutisari.

Kepala Desa Mutisari Mahyatun, Selasa (29/3/2022), menyatakan di desanya punya destinasi wisata alam pendakian ke Gunung Bismo. Pendakian ke gunung tersebut bisa ditempuh lewat Dusun Maron.

“Keindahan alam yang ada, membuat peserta KPM Unsiq di Desa Mutusari berusaha mengekplore potensi tersebut. Bersama masyarakat mereka menanam pohon di sekitar Gunung Bismo dan menggunggah keindahan alam yang ada melalui media sosia,” ujarnya.

Baca Juga: Hebat, Gula Semut Wonosobo Tembus Ekspor ke Canada dan India

Penanaman pohon dan postingan potensi Gunung Bismo oleh mahasiswa KPM Unsiq di medsos, sebutnya, sangat membantu publikasi dan pengembangan wisata alam berbasis gunung itu.

Kelompok KPM Chandra Kirana tersebut, mengawali kegiatan dengan sarapan bersama lalu dilanjutkan berkumpul di camp pendakian untuk mendengarkan pengarahan pengenalan medan dan penyerahan bibit secara simbolis guna ditanam bersama.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembangkan wisata pendakian Gunung Bismo via Dusun Maron Desa Mutisari. Penanaman pohon dilakukan untuk pengembangan jalur pendakian agar mudah dan enak dilewati.

Baca Juga: Hasil Panen Bawang Putih Petani Wonosobo Lampaui Rata-Rata Produksi Nasional

“Selain itu, sebagai ikhtiar melestarikan alam di sekitar Gunung Bismo. Juga menggugah semangat pemuda setempat untuk terus mengembangkan potensi wisata alam yang ada. Sehingga camp pendakian lewat Dusun Maron semakin maju dan berkembang,” ujar salah satu peserta KPM.

Inovasi Labu Siam

blank
Pelatihan produksi dan strategi marketing Permen Labu Siam di Desa Butuh Kidul Kalikajar Wonosobo. Foto : SB/dok

Sementara itu, kelompok KPM Unsiq Tan Malaka di Desa Butuh Kidul Kalikajar, berusaha menggelar pelatihan ketrampilan produk inovasi dan strategi marketing makanan khas Labu Siam di desa setempat. Sebab, di desa tersebut terdapat tanaman Labu Siam atau sering disebut juga Jipang.

Baca Juga: Bupati Wonosobo Teken MoU dengan Yayasan Solidaridad Belanda

Kegiatan yang digelar di Balai Desa Butuh Kidul itu, diikuti ibu rumah tangga dan pelaku UMKM. Dengan adanya kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian masyarakat setempat.

Adapun rangkaian kegiatan berupa sosialisasi marketing, sertifikasi halal dan praktek pembuatan produk inovasi Labu Siam berupa permen. Materi strategi marketing disampaikan Anisatul Khasanah mahasiswi Teknik Sipil semester VIII Unsiq Jateng di Wonosobo.

Acara dilanjutkan sosialisasi sertifikasi halal bersama Dosen Unsiq sekaligus anggota “Halal Center”, yakni Salis Irfan Fuadi MPdI. Sertifikasi halal menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perekonomian masyarakat di Desa Butuh Kidul.

Baca Juga: Polres Wonosobo Bersama Pemuda Garda Prima Madusari Maduretno Kalikajar Gelar Vaksinasi Covid-19

“Karena dengan berlebel halal dapat meyakinkan konsumen terhadap kualitas produk. Mayoritas mata pencaharian warga Desa Butuh Kidul adalah petani. Salah satu sayuran yang dihasilkan adalah Labu Siam yang bisa dikembangkan menjadi kuliner khas desa setempat,” ujar Salis.

Hampir setiap pekan para petani panen.Tetapi mereka banyak yang mengeluhkan harga pasaran yang tidak stabil dan selalu naik turun.
Sehingga mahasiswa KPM Unsiq membuat suatu produk inovasi dari Labu Siam yaitu berupa permen yang enak dinikmati.

“Bahan dan cara pembuatannya mudah. Sehingga dapat diikuti kalangan Ibu rumah tangga. Inovasi Labu Siam bisa menjadi UMKM Desa Butuh Kidul yang bisa meningkatkan perekonomian warga dan membuka lapangan pekerjaan,” katanya.

Setelah kegiatan sosialisasi halal dan strategi marketing, mahasiswa KPM Unsiq mempromosikan dan mempraktekan bagaimana cara membuat permen labu siam yang di pandu oleh Ani Enggal Pangestuti, Mahasiswi Manajemen semester VIII.

Muharno Zarka