blank
Mahasiswa Unimma menunjukkan logo produk warga Kalijoso, Secang, hasil bimbingan mereka. Foto: ist

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Butuh optimalisasi masyarakat dalam mengembangkan bisnis badan usaha milik desa (BUMDes). Tak lain agar usaha BUMDes bisa berkembang dengan baik.

Dosen Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Dra Marlina Kurnia MM, mengatakan hal itu hari ini Selasa 22 Maret 2022. Dia mengatakan demikian setelah memberikan bimbingan dan pelatihan selama tiga bulan di Desa Kalijoso, Secang, Kabupaten Magelang, melalui Kuliah Kerja Nyata – Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat Terpadu (KKN PPMT). Dia selaku dosen pembimbing mahasiswa yang terdiri Risa Dewi Ambarwati, Aishah Norzianawati,
Reiza Rizky Nasywa Salsabilla, Dienan Hadyan Hanif, dan Maulida Rizka Afifa.

“Pembangunan perekonomian nasional di daerah pedesaan membutuhkan upaya maksimal melalui pemberdayaan seluruh komponen, terutama lembaga-lembaga ekonomi yang dikelola masyarakat,” katanya.

Melalui sinergitas petani, perguruan tinggi dan pemerintah desa diharapkan pembangunan yang diharapkan dapat terwujud. Perguruan tinggi berperan dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Utamanya dalam meningkatkan kebertahanan masyarakat dan penerapan teknologi dalam meningkatkan produktivitas dan keberdayan masyarakat menuju taraf peningkatan kesejahteraan.

Terkait hal itu upaya peningkatan peran BUMDes menjadi sangat penting di tengah upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Peningkatan terhadap alokasi anggaran belanja negara dalam program dana desa akan menjadikan BUMDes memiliki peluang untuk menciptakan kegiatan yang inovatif dan produktif. Wilayah Desa Kalijoso yang didominasi penduduk petani dan buruh petani merupakan potensi yang dapat mendukung program ketahanan pangan.

blank
Mahasiswa Unimma membawa produk makanan berlabel hasil pembinaan mereka. Foto: ist 

Disebutkan, luas wilayah Desa Kalijoso 189,054 hektare (ha)
yang terdiri dari tujuh dusun. Dengan luas wilayah lahan pertanian sekitar 130 ha dengan dilalui aliran irigasi teknis.
Melihat potensi tersebut Pemerintah Desa Kalijoso senantiasa berupaya untuk memaksimalkan hasil pertanian dengan meningkatkan sarana prasarana, serta teknologi dalam bercocok tanam.

Peserta KKN Unimma di desa itu melakukan sosialisasi kegiatan, pelatihan kewirausahaan, monitoring dan evaluasi, sekaligus pendampingan. Hasil kegiatan pelatihan kewirausahaan menunjukkan bahwa setelah mengikuti pelatihan, BUMDES memahami kepentingan kewirausahaan, termotivasi dalam berusaha, dan mengimplementasikan pelatihan yang diperoleh dengan membuat produk dan memasarkan secara offline dan online. Pada akhirnya kegiatan pengabdian yang dilakukan dapat memunculkan usaha ekonomi produktif di BUMDes yang bermanfaat untuk meningkatkan kas BUMDes dan pendapatan anggota kelompok.

Dipaparkan, melihat berbagai potensi dan kondisi di desa itu, mahasiswa Unimma melihat peluang semakin besarnya pengunjung di lokasi wisata Talang Londo dan peluang ke depan apabila Waterboom Kalibening dibuka untuk umum. Itu karena lokasinya berdampingan dengan Desa Kalijoso.

Potensi lain berupa makanan pothil kentang dan pothil ketela perlu dioptimalkan lagi pemasaaran dan produksinya. Guna mengatasi permasalahan tersebut, KKN PPMT Unimma memberikan program pelatihan dan pendampingan guna meningkatkan ekonomi masyarakatnya.

Salah satu peserta KKN, Maulida Rizka, yang mewakili peserta lain menambahkan, kegiatan PPMT yang dilakukan memberikan manfaat. Antara lain membantu ekonomi masyarakat dari hasil pengembangan BUMDes. Juga memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pengembangan bisnis BUMDes di Desa Kalijoso. “Juga ada nilai tambah dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.

Di sisi lain, nilai tambah bagi Unimma antara lainsebagai sarana promosi agar perguruan tinggi itu lebih dikenal di masyarakat. Lalu memberikan peran dan kontribusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dapat mempererat kerja sama dengan instansi terkait, baik dalam pengabdian masyarakat maupun penelitian.

Eko Priyono