blank
Tim SAR nelayan mengevakuasi mayat bocah 10 tahun korban banjir di Purbowangi yang ditemukan mengapung di Pantai Suwuk.(Foto:SB/Is)

KEBUMEN (SUARABARU.ID)  Korban banjir akibat hujan  deras semalam suntuk pada Rabu (16/3) bertambah dua orang. Seorang anak berusia 10 tahun, ditemukana tewas mengapung di selatan Pantai Suwuk, Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring.

Identitas korban atas nama Yuliasah Suryanak (10), beralamat Desa Purbowangi, Kecamatan  Buayan. Korban diduga tepeleset dan kemudian terseret arus sungai sepanjang  16 kilometer dari barat Gombong hingga muara Pantai selatan.

Ketua Tim SAR  Nelayan Lawet Perkasa Ayah Bejo Priyono menuturkan, pada Rabu (16/3)pihaknya menerima laporban ada mayat mengapung di peraian selatan Pantai Suwuk sekitara 1,5 mil. Selanjutnya regu penolong dari Tim SAR Lawet Perkasa Ayah menuju lokasi menggunakan perahu.

blank
Tim SAR membawa mayat korban masuk mobil untuk diantar ke rumah duka di Purbowangi Buayan, Kebumen.(Foto:SB/Is)

Mayat bocah lelaki yang masih utuh itu selanjutnya dievakuasi menggunakan perahu fiber glass. Kemudian korban diangkut menggunakan mobil Tim SAR untuk diantar ke rumah duka di Desa Purbowangi di barat Gombong untuk dimakamkan.

“TIM SAR mengevakuasi korban setelah menerima laporan dari nelayan ada mayat mengapung di tengah laut ditindaklanjuti dan ternyata  benar, ini anak korban banjir dari Purbowangi Buayan sehingga kami antar ke rumah duka,”jelas  Bejo yang juga Ketua HNSI Kabupaten Kebumen.

Sempat diungsikan, Kakek Terpeleset

Sementara itu di hari yang sama Polres Kebumen melaporkan koban banjir  yang diduga terpeleset, kakek 89 tahun, berinisial MR, ditemukan meninggal di dekat kolam di dekat lokasi pengungsian banjir di Desa Demangsari, Kecamatan Ayah.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres AKP Tugiman mengungkapkan, korban meninggal pertama kali ditemukan salah seorang warga sekitar Pukul 06.15 WIB, Rabu (16/3). Saat pertama kali ditemukan, tubuh korban telah mengapung di kolam dalam kondisi tertelungkup.

“Menurut salah seorang saksi, saat itu ia melihat korban sudah mengapung di kolam. Saat itu, saksi sedang melintas di sekitar lokasi ditemukannya korban,”jelas AKP Tugiman.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban diduga terpeleset saat melintas dekat kolam dan tidak bisa berenang hingga tenggelam.

Sehari sebelum ditemukan meninggal, sekitar pukul 09.00 WIB, korban sempat diungsikan karena rumahnya terkena banjir. Bahkan sekitar Pukul 23.00 WIB, warga masih melihat korban disekitar pengungsian.  Selanjutnya korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Komper Wardopo