blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto didampingi Forkompinda menggendong bocah di lokasi pengungsian banjir di Desa Kedungweru, Kecamatn Ayah, Selasa 15/3.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Banjir yang meluas dan melanda 18 kecamatan di Kabupaten Kebumen pada Selasa (15/3) memakan korban jiwa.

Seorang bocah, Muhammad Erdogan Dinejad (3), asal Desa Arjosari, RT 04 RW 02, Kecamatan Adimulyo, Selasa sekitar Pukul 16.00 tewas tenggelam di sawah. Ironisnya, saat kejadian, bocah tersebut tengah ikut melihat air bah bersama ayahnya, Ambar Mujiono.

Sedangkan ibu kandung korban, Ny Retno Setyorini, tak lain Sekretaris Desa (Sekdes) Arjosari, Kecamatan Adimulyo.

“Kami selaku Tagana Kecamatan Adimulyo ikut berduka cita atas musibah yang menimpa anaknda bu carik Arjosari,”ucap Sugiono, anggota Tanaga Kebumen di Kecamatan Adimulyo kepada Suarabaru.id, Selasa malam.

Menurut informasi yang diperoleh, musibah di areal sawah itu berawal sekitar 15.00, ananda Muhammad Erdogan Dinejad bersama orang tua dan adik korban, sedang melihat sawah yang tergenang banjir. Kedalaman air di sawah diperkirakan sekitar 1,5 meter.

Tiba-tiba orang tua korban, Ambar Mujiono, berteriak mencari anaknya yang tidak ada. Sontak ia meminta tolong dan bersama warga mencari di sekitar area sawah.

Pada Pukul 16.00 korban diketemukan dalam kondisi meninggal dan untuk memastikan jenazah dibawa ke RSU PKU Muhamadiyah  Gombong. Menurut rencana jenazah korban akan dimakamkan di TPU Kedung Glugu, Desa Arjosari Pukul 10.00 Rabu (16/3) besok.

Kecamatan Ayah ada 1.292 Pengungsi

Sementara itu Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama seluruh jajaran Forkompinda, Selasa pagi langsung mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Balai Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah. Di desa ini paling banyak pengungsi akibat genangan banjir.

blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Forkompinda memberi semangat kepada para pengungsi korban banjir di Balai Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah.(Foto:SB/Ist),

Sewaktu mengunjungi  lokasi bencana, Bupati didampini Dandim 0709 Letkol Inf Eduar Hendri, Kapolres AKBP Piter Yanottama, Kajari Fajar Sukristyawan, Ketua Tim Penggerak PKK Iin Windarti Sugiyanto, Kepala Dinas Kominfo Budhi Suwanto serta pimpinan OPD. Rombongan mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Balai Desa Kedungweru, Kecamatan Ayah.

Bupati menyatakan, kunjungan itu untuk mengecek langsung kondisi penanganan banjir di lokasi pengungsian. Kecamatan Ayah menjadi wilayah yang paling parah di Kebumen, kemudian Rowokele, Adimulyo, dan juga Prembun. Bupati meminta masyarakat untuk siap siaga.

“Kita ingin memastikan penanganan kebencanaan banjir ini tertangani dengan cepat. Alhamdulillah, semua warga yang terdampak sudah dievakuasi di tempat pengungsian. Ada beberapa kecamatan yang terdampak parah seperti Ayah, Rowokele dan Prembun,”jeals Arif Sugiyanto,

Berdasarkan laporan yang diterima, Bupati menyebut semua warga yang terdampak banjir di Kebumen sudah dievakuasi. Di Desa Kedungweru setidaknya ada 1.292 pengungsi yang sudah dievakuasi di desa ini. Mereka diungsingkan karena rumahnya terendam air setinggi 1 meter.

“Kebutuhan untuk para pengungsi sudah kita siapkan, dari obat-obatan, makanan dan juga peralatan kebersihan. Semua unsur pemerintah juga kita libatkan dalam penanganan ini, baik itu Dinkes, Dinsos, BPBD yang sudah sejak dini hari bertugas di lapangan bersama PMI, TNI dan Polri, serta para relawan kemanusian yang juga terlibat,” terangnya.

blank
Banjir di Desa Sembir Kadipaten, Kecamatan Prembun, Kebumen,Selasa (15/3) pagi menggenangi sejumlah rumah warga.(Foto:SB/Ist)

Mendata Padi di Sawah yang Tergenang Banjir

Untuk padi yang sudah panen dan masih ada di sawah bupati meminta untuk diselamatkan di RMU atau tempat pengilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Pihaknya juga sudah meminta RMU untuk memfasilitasi semua petani padi yang terkena dampak banjir agar hasil panennya bisa diselamatkan dengan dikeringkan.

“Nanti Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir baik yang sudah panen ataupun yang masih di sawah agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi mereka siap memfasilitasi bahkan bisa dijual di situ,”imbuh Arif Sugiyanto.

Bupati juga telah memerintahkan tiap-tiap camat membuat posko penanganan sebagai pusat koordinasi dan pusat penanganan bantuan. “Ini statusnya sudah darurat karena hampir semua wilayah di Kebumen terendam banjir,”jelas dia.

Berdasarkan data BPBD Kebumen setidaknya ada 18 kecamatan dan 51 desa yang terdampak banjir, yakni  Kecamatan Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal dan Mirit.

Hujan deras terjadi di Kebumen sejak Selasa petang malam (14/3) hingga Rabu pagi (15/3). Akibatnya sejumlah kecamatan di Kebumen terendam banjir. Bahkan, ada jembatan yang rubuh, serta longsor dan pohon tumbang di beberapa titik.

Komper Wardopo