blank
FGD Pembahasan Data Publikasi Kabupaten Wonosobo Dalam Angka 2022. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Badan Pusat Statistik Wonosobo menyusun publikasi “Kabupaten Wonosobo Dalam Angka” yang merupakan publikasi rutin setiap tahun, menyajikan beragam jenis data dari BPS dan institusi lain yang memuat gambaran umum tentang keadaan di Kabupaten Wonosobo.

Kepala BPS Wonosobo Tri Wahyu Joko Pratomo saat membuka Focus Group Discussion (FGD) di Hotel Dafam mengatakan acara yang dihadiri 40 peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Wonosobo dan organik BPS tersebut bertujuan untuk menyamakan data yang ada.

“Kegiatan FGD ini dihadiri oleh 40 peserta dari OPD terkait di lingkungan Pemkab Wonosobo, dan organik BPS Wonosobo yang bertujuan untuk menyamakan data dalam penyusunan, juga untuk menjaga kualitas data publikasi Wonosobo Dalam Angka tahun 2022,” ungkapnya.

Tahun ini, lanjutnya, publikasi Wonosobo Dalam Angka akan disajikan lebih rinci, berbeda dengan tahun sebelumnya. Mengingat pentingnya sebuah data untuk mengetahui peluang dan potensi yang ada serta merupakan potret wonosobo secara keseluruhan.

“Diharapkan masyarakat luas dapat memanfaatkan data-data ini dengan sebaik-baiknya. Data base tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemerintah di semua tingkatan dari Kabupaten, Kecamatan, Desa dan OPD, untuk menentukan kebijakan yang akan datang,” katanya.

Sementara itu, Sekda Wonosobo, One Andang Wardaya mengapresiasi atas inisiasi BPS, memfasilitasi acara FGD ini dalam rangka mengoptimalkan penyusunan Wonosobo Dalam Angka 2022.

Penyusunan “Kabupaten Dalam Angka” merupakan bagian dari keterbukaan informasi publik yang diamanatkan dalam undang undang. Publikasi ini memuat informasi statistik geografi, pemerintahan, penduduk dan ketenagakerjaan, sosial dan lain-lain. Selain itu, juga disajikan perbandingan antar Kabupaten di Jawa Tengah.

Data Sektoral

blank
Kegiatan FGD Pembahasan Data Publikasi Kabupaten Wonosobo Dalam Angka 2022 di Hotel Dafam. Foto : SB/dok

“Saya mengharapkan kepada seluruh OPD dan instansi terkait untuk membantu BPS dalam menyiapkan data-data sektoral yang diperlukan BPS, agar ke depan publikasi yang disajikan menjadi acuan utama bagi pemerintah daerah dalam membuat keputusan dan pengguna data lainnya,” kata dia.

Hal itu, lanjut Andang, dilakukan tentu dalam rangka membangun Wonosobo yang lebih baik melalui data yang akurat. Sebab, sebuah kebijakan yang diterapkan tanpa berdasarkan data, tidak akan tepat sasaran. Data base merupakan kebutuhan pokok bagi sebuah daerah.

Senada dengan Andang, narasumber dari Diskominfo Ratna Sulistyani menyampaikan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini sebagai upaya mewujudkan Satu Data Wonosobo. Sebagai produsen data, setiap OPD agar berkomitmen terhadap data untuk mewujudkan Satu Data Wonosobo.

“Pembangunan suatu daerah tidak akan berhasil tanpa data. Pembangunan tanpa didukung dengan ketersediaan data yang baik tentunya kebijakan yang diambil akan menjadi kurang tepat,” paparnya.

Maka, menurutnya, perlu dipahami bersama bahwa data dalam pembangunan memiliki fungsi yang sangat strategis, diharapkan nantinya siapapun bisa mengakses seluruh data dalam satu portal Satu Data Wonosobo.

Data yang akurat bila digunakan dalam perumusan perencanaan tentunya akan menghasilkan rencana pembangunan yang tepat sasaran. Perecanaan pembangunan yang tepat sasaran sangat memerlukan data yang berkualitas, akurat, lengkap, relevan, berkesinambungan dan terkini.

Muharno Zarka