blank
Musta’in Ahmad (Kakanwil Kemenag Provinsi Jateng/tengah). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa tengah, Musta’in Ahmad, menjadi Keynote Speech pada acara Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2022, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Acara berlangsung belum lama ini, di Ruang Teater Lantai 4, Gedung Rektorat Kampus 3, UIN Walisongo, Semarang. Usai acara, Kakanwil menyempatkan diri menemui para awak media, yang meminta tanggapannya terkait SE Menag No 05 Tahun 2022, tentang Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushala.

Dalam keterangannya Kakanwil mengungkapkan, dengan dikeluarkannya SE itu, dapat memperteguh apa yang selama ini telah terlaksana di Jateng.

BACA JUGA: Menpora Resmikan Lapangan Sepak Bola Sintetis Standar Internasional di Unnes

”Di Jateng sendiri terdapat banyak masjid dan mushala yang memang berdekatan. Dan pengelola masjid dan mushala di Jateng sudah memiliki kesadaran yang tinggi, akan hal itu. Jadi secara umum, SE ini semakin memantapkan apa yang telah dijalankan pengelola masjid dan mushala,” kata Musta’in

Dalam kesempatan itu, Kakanwil turut meluruskan terkait pernyataan Menag RI, yang “diplintir” dalam sebuah unggahan di medsos. Kakanwil mengajak masyarakat untuk tetap melakukan budaya tabayyun, dan tidak tergesa-gesa menyimpulkan sesuatu yang hanya bersumber dari potongan video.

”Kalau kita pahami secara utuh dan dengan hati yang bersih, pernyataan Menag terkait SE itu, pasti kita akan segera paham, bahwa pengaturan ini lebih bertujuan untuk menjaga kemuliaan syiar di satu sisi. Dan di sisi lain, agar ketentraman, kenyamanan dan keharmonisan hidup bersama terus dapat terjaga dengan baik,” ungkap dia.

BACA JUGA: Baksos, Kapolres Demak Serahkan Kaki Palsu untuk Penyandang Disabilitas

Ditambahkan Musta’in, tidak ada satu pun kalimat Menag yang membandingkan suara adzan dengan anjing menggonggong. Menurutnya, Menag hanya berbicara mengenai suara-suara bising yang bisa mengganggu bila tidak diatur.

”Dalam kehidupan ini, pengaturan atau pengelolaan itu sangat penting. Bahkan ada nasihat, kebaikan yang tidak dikelola dengan baik, bisa dikalahkan keburukan yang terkelola,” tukas dia.

Riyan